Rafah  (ANTARA News) - Tim kedua relawan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia melanjutkan misi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, setelah tim pertama menyelesaikan tugasnya di rumah sakit (RS) As-Shifa, Kota Gaza.Wartawan ANTARA dari Rafah, perbatasan Mesir-Jalur Gaza, Senin, melaporkan semestinya tim kedua masuk pada Minggu (25/1), namun pintu perbatasan dinyatakan sudah ditutup pada pukul 15.00 WIB (20.00 WIB), sehingga tim tidak bisa masuk.Polisi perbatasan Mesir meminta agar para relawan itu datang lagi pada Senin pagi.Tak hanya relawan Indonesia saja yang tidak bisa masuk, relawan negara lain dan bahkan rombongan parlemen Maroko pun juga mengalami nasib sama.Tim kedua yang dipimpin dr Arief Rachman terdiri atas 10 anggota, yakni dr Abdul Mughni SpB, dr Nur Farhanah Saefuddin SpPD dan dr Dany Kurniadi Ramdan, Resident Bedah Syaraf.Selain itu, juga ikut staf pendukung logistik dan umum yakni Abdillah Onim, Husin Hamim Alatas, Bambang Sudarmadji, Abbas Idrus Al-Habsyie, Usman Shahab bin Umar Shahab dan Bedi Abed Abdad.Mereka menggantikan tim pertama yang telah membuka jalan bagi masuknya relawan Indonesia ke Jalur Gaza, yang telah sepekan (19-24/1) membantu menangani warga Palestina yang menjadi korban serangan Israel di RS As-Shifa.Tim pertama adalah Ketua Presidum MER-C dr Sarbini Abdul Murad, Presidium dr Jose Rizal Jurnalis SpOT, dr Indragiri SpAN, dan Muhammad Mursalim (logistik).Salah satu pendiri MER-C Indonesia Jose Rizal Jurnalis saat memberikan arahan kepada tim kedua menyatakan bahwa warga Palestina di Kota Gaza menerima tim kemanusiaan dengan sangat baik dan penuh persahabatan."Tolong tetap menjaga nama baik Indonesia yang sudah sangat baik itu dengan sikap yang baik pula karena pekerjaan kemanusiaan ini kemungkinan akan berlanjut panjang," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009