Jakarta (ANTARA) - Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Andrijono mengatakan vaksin human papillomavirus (HPV) dapat mencegah lebih dari satu penyakit kanker pada manusia.
"Suntikan vaksin HPV bisa mencegah beberapa kanker bukan hanya serviks saja. Ini sangat menguntungkan," kata Andrijono saat hadir dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPR RI di Jakarta, Senin.
Baca juga: ITAGI dukung pengadaan vaksin PCV, HPV dan Rotavirus di Indonesia
Andrijono mengatakan vaksin HPV, selain mencegah kanker serviks, juga dapat mencegah kanker vulva, kanker vagina, kanker mulut, dan kanker anus.
Ia mengatakan HOGI telah berjuang selama 12 tahun untuk memasukkan vaksinasi HPV dalam program vaksinasi nasional. Sebab, hingga saat ini sudah ada 64 negara di dunia yang sudah memasukkan vaksin HPV dalam program vaksinasi nasional.
"Sekarang di Indonesia sudah berjalan dengan HPV secara program. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita lihat, kita masuk di negara yang melakukan vaksinasi nasional," ujarnya.
Berdasarkan penelitian HOGI melalui skrining terhadap 1.000 perempuan di Indonesia, kata Andrijono, satu di antaranya terkonfirmasi menderita kanker serviks. "Kalau di Indonesia ada 60 juta perempuan berisiko tinggi, itu datanya sebetulnya sekitar 60 ribu orang," katanya.
Menurut Andrijono, sampai sekarang masih 85 persen perempuan dengan stadium lanjut kanker serviks. "Data kita juga yang terakhir rata-rata 93,9 persen meninggal dalam waktu 2 tahun. Jika pasien datang dengan stadium lanjut, bisa perkirakan dia akan meninggal dalam dua tahun. Hanya 7 persen yang bisa bertahan lebih dari 2 tahun," katanya.
Baca juga: Kesha Ratuliu ajak kaum milenial vaksinasi HPV sebelum menikah
Baca juga: BKKBN upayakan vaksin HPV jadi bagian skrining wajib pranikah
HOGI mendorong pemerintah melakukan vaksinasi HPV pada anak-anak sekolah dasar pada rentang usia 9 sampai 13 tahun dalam rangka akselerasi untuk mencapai target eliminasi kanker serviks pada 2030.
"Kalau kita tidak mulai dengan vaksinasi nasional, saya khawatir tahun 2030 yang sudah dicanangkan sebagai eliminasi kanker serviks kita tidak bisa mencapai dan saya takut sekali kanker serviks adanya hanya di Indonesia, di negara lain nggak ada," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021