Kuala Lumpur/Jakarta (ANTARA) - Konferensi tingkat tinggi (KTT) antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diadakan tanpa dihadiri perwakilan dari Myanmar, kata Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah pada Senin.
Pada Minggu (21/11), negara-negara ASEAN kecuali Myanmar telah sepakat dengan China bahwa utusan Myanmar untuk Beijing akan hadir, kata Saifuddin.
Namun, pihak berwenang Myanmar tidak segera berkomentar tentang ketidakhadiran perwakilan dari negara itu, dan juru bicara otoritas Myanmar pun belum dapat dihubungi.
KTT para pemimpin ASEAN dan China itu dimulai pada Senin tanpa kehadiran perwakilan Myanmar, menurut dua sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Tangkapan layar yang dibagikan kepada Reuters dan dikonfirmasi oleh dua sumber dari satu negara yang hadir menunjukkan tidak ada perwakilan Myanmar yang tampak di layar dalam pertemuan yang berlangsung secara virtual itu.
Baca juga: KTT ASEAN-China bahas capaian strategis, hubungan kemitraan ke depan
Namun, alasan ketidakhadiran perwakilan dari Myanmar itu masih belum jelas.
KTT ASEAN-China diikuti oleh sembilan pemimpin negara anggota ASEAN, Presiden China Xi Jinping, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi.
Kerja sama ASEAN-China dimulai secara informal pada 1991 dan China menjadi mitra wicara penuh (full dialogue partner) ASEAN pada 1996.
China kemudian menjadi mitra wicara strategis ASEAN pada Oktober 2003, yakni pada KTT ASEAN-China ke-24 pada 26 Oktober 2003.
ASEAN dan China pun telah menyepakati peningkatan status kemitraan menjadi kemitraan strategis komprehensif.
Sumber: Reuters/ANTARA
Baca juga: Presiden China dukung ASEAN bangun zona bebas nuklir
Baca juga: Xi Jinping pimpin KTT 30 tahun kemitraan China-ASEAN
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021