Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menginginkan langkah terbaik untuk membebaskan warga negara yang disandera oleh perompak asal Somalia sejak 16 Maret lalu di perairan Somalia dengan mempersiapkan sejumlah opsi dan terus memantau perkembangan proses negosiasi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan di Kantor Presiden di Jakarta Selasa sebelum sidang kabinet.
"Sekali lagi, pemerintah memilik kewajiban untnk memastikan pembebasan segera para wargra negara kita ini, oleh karena itu berbagai opsi dan kebijakan siap digerakkan," kata Marty.
Ia menjelaskan, sejak awal terjadinya pembajakan kapal Sinar Kudus dan penyanderaan awaknya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah termasuk berkomunikasi dengan pemilik kapal yaitu PT Samudera Indonesia.
"Berbagai opsi dibahas, ada komunikasi antara pihak pemilik kapal dan pembajak. Senantiasa pemilik kapal menginformasikan komunikasi pada pemerintah. Kita mengharapkan tentu masalah ini dapat diselesaikan sesegera mungkin," katanya.
Menlu menjelaskan masalah yang terjadi dalam proses negosiasi itu antara lain terkait komunikasi. Meski demikian Marty mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik.
Dalam sidang kabinet yang berlangsung Selasa (12/4), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak untuk bersabar dan mendukung pemerintah dalam proses pembebasan WNI yang disandera itu.
Kepala Negara mengatakan ada sejumlah opsi yang tengah disiapkan pemerintah, namun tidak semua opsi bisa dijelaskan kepada publik karena menyangkut keselamatan sandera itu sendiri.
"Saya minta pengertian saudara untuk benar-benar memberi kesempatan dan memberikan dukungan," kata Presiden.
(P008*D013/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011