Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sedang mengkaji untuk membuka sejumlah pendidikan tinggi perfilman di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang perfilman dan sinematografi yang kian tinggi.
"Banyak SDM yang kini bergerak di dunia perfilman tidak didasari pengetahuan akademis tentang film, sebagian lulusan SMP, SMA, dan hanya sedikit yang sarjana," kata Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata Kemenbudpar, I Gde Pitana, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya telah menggandeng sejumlah pihak untuk mengkaji pendirian perguruan tinggi perfilman di Indonesia.
Beberapa insan dari dunia perfilman pun dilibatkan untuk memberikan saran khususnya sejumlah dosen di program studi/jurusan film dan televisi di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
"Saat ini kami sedang dalam upaya mengkaji untuk pengembangan program studi perfilman di beberapa perguruan tinggi," kata Pitana.
Menurut dia, ada beberapa alternatif yang bisa dikembangkan yakni membuat fakultas baru di perguruan tinggi yang sudah ada sebelumnya, membuat program studi perfilman di beberapa jurusan komunikasi di universitas tertentu seperti di UGM, UI, atau Unpad, hingga mengembangkan media studies di ISI (Padangpanjang, Bandung, Solo, dan Yogyakarta).
Selain itu, pihaknya juga mewacanakan untuk membuka program studi perfilman di Sekolah-sekolah tinggi pariwisata di Indonesia yang berada di bawah koordinasi Kemenbudpar.
"Kita harus tahu petanya dahulu, apakah yang banyak kita butuhkan adalah sutradara, penulis naskah, pengarah laku, dan lain-lain. Karena ada banyak profesi di bidang perfilman," katanya.
Pitana menargetkan sampai akhir tahun ini pihaknya bisa mendapatkan visibilitas studio mengenai pendidikan tinggi perfilman.
"Kajian ini secara resmi pun akan dilakukan melalui lembaga penelitian yang independen yang kami tunjuk melalui tender terbuka melalui prosedur yang telah ditentukan," katanya.
(H016/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011