Kita masih menyelidiki apakah nanti ada dugaan-dugaan untuk tindak pidana korupsi ini

Jakarta (ANTARA) - Penyidik Polres Metro Jakarta Barat menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dari Gedung SMAN 96 Cengkareng yang roboh saat proses renovasi besar.

"Tetap nanti mungkin sembari kita memproses terkait masalah kejadian itu. Kita masih menyelidiki apakah nanti ada dugaan-dugaan untuk tindak pidana korupsi ini," kata Wakil Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Niko Purba saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Disdik DKI siapkan sanksi terkait robohnya gedung SMAN 96 Jakarta

Niko mengaku pihaknya masih fokus kepada proses penyelidikan penyebab robohnya Gedung SMAN 96 Cengkareng Jakarta barat.

Kekinian, pihaknya sudah memeriksa 17 saksi yang terdiri dari satu korban tertimpa puing, para pekerja bangunan, mandor dan pihak kontraktor yang menggarap perbaikan gedung tersebut.

Di saat yang sama, pihaknya juga tengah menunggu hasil pemeriksaan barang bukti yang dilakukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

Niko berharap proses penyelidikan berjalan lancar sehingga penyebab utama robohnya bangunan SMAN 96 itu bisa terungkap.

Sebelumnya, bangunan SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat roboh saat proses renovasi pada Rabu (17/11).

Baca juga: Polisi tunggu hasil Puslabfor ungkap penyebab robohnya gedung SMAN 96

"Jadi itu lagi proses pembangunan baru, rehab total," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I Aroman.

Aroman mengaku belum mengetahui pasti kronologi dan penyebab utama robohnya gedung SMA tersebut.

Namun demikian, Aroman memastikan robohnya gedung tersebut mengakibatkan empat korban yang terdiri dari para pekerja bangunan.

Beberapa dari korban luka tersebut ada yang menderita patah kaki dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Jadi puingnya menimpa para pekerja. Warga sekitar enggak kena karena jauh, enggak ada warga luka," tutur Aroman.

Baca juga: Polisi periksa kontraktor pembangunan SMAN 96

Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021