"Apa yang harus menjadi prioritas presiden perusahaan itu adalah bagaimana mengatasi masalah di PLTN Fukushima, sehingga ia harus melakukan yang terbaik untuk itu," kata seorang pejabat pemerintah setempat mengutip pernyataan gubernur kepada perusahaan yang dikenal TEPCO itu.
Sebulan setelah gempa dan tsunami 11 Maret menyebabkan serangkaian masalah bagi PLTN Fukushima, Shimizu mengunjungi kantor pemerintah dan meninggalkan kartu namanya, seraya mengatakan ia datang untuk menyampaikan perasaannya.
Presiden TEPCO itu kemudian menemui satuan tugas yang mengatasi krisis nuklir di Fukushima.
"Saya menyampaikan maaf yang mendalam kepada publik dan penduduk prefektur Fukushima serta memberikan simpati yang mendalam," kata Shimizu kepada wartawan. Itu merupakan kemunculan pertamanya di publik sejak menghadiri konferensi pers 13 Maret lalu.
Shimizu mengaku menyesal belum menemui warga yang terkena imbas krisis nuklir, namun juga tidak menyebutkan rencana untuk mengunjunginya.(*)
KR-PPT//M014
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011