Jayapura (ANTARA) - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge diduga mendapat pasokan amunisi dan senjata api dari Papua Nugini (PNG), kata Dandim 1715 Yahukimo, Papua, Letkol Inf Cristian Irreuw

"Memang ada indikasi KKB mendapat pasokan dari PNG sehingga kontak tembak cukup lama, seperti yang terjadi di Koramil Persiapan Suru-suru, Sabtu (20/11)," kata Dandim kepada ANTARA, Minggu.

Dandim 1715 yang dihubungi melalui telepon selulErnya mengaku saat kontak tembak di Suru-suru dilaporkan berlangsung dari pukul 06.00 WIT hingga pukul 12.00 WIT.

Baca juga: Pelaku penyerangan Koramil Suru-suru KKB pimpinan Tendius Gwijangge

Kontak tembak cukup lama namun belum diketahui jumlah, kekuatan senjata yang digunakan saat itu, dan dipastikan apakah kedua korban tertembak saat itu berada di koramil atau di luar, katanya.

"Saya sudah minta anggota koramil membuat laporan lengkapnya," kata Dandim 1715 Yahukimo seraya menambahkan bahwa dari informasi yang diterima senjata api dan amunisi KKB itu dibeli dari hasil menjual emas hasil pendulangan.

Di Kabupaten Yahukimo memang ada beberapa lokasi pendulangan emas, kata Letkol Inf Irreuw.

Baca juga: Prajurit korban penembakan KKB dievakuasi ke Sentani

Ia mengakui pihaknya sudah memerintahkan kepada seluruh prajurit untuk bersiaga mengingat sebelum insiden penyerangan di Koramil Suru-suru sudah ada informasi tentang KKB yang akan menyerang kodim dan pos-pos militer.

"Anggota saat ini bersiaga guna mengantisipasi terjadinya serangan-serangan di pos-pos, " tambah Letkol Inf Irreuw.

Baca juga: KKB serang Koramil Suru-suru akibatkan satu prajurit gugur

Penyerangan KKB terhadap Koramil Suru-suru, Sabtu (20/11) pagi, menyebabkan satu personel TNI meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.

Keduanya saat ini sudah dievakuasi, baik itu jenazah Sertu Ari Baskoro diterbangkan ke Surabaya dan selanjutnya ke kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah, dan Kapten Inf Arviandi yang menjabat Komandan Koramil Suru-suru dirawat di RST Marthen Indey Jayapura.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021