Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polri didampingi Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) melaksanakan gelar perkara kasus pembobolan uang nasabah Citibank dengan tersangka Inong Malinda Dee.
"Gelar perkara selain dengan PPATK juga bersama Bank Indonesia dan Citibank," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal (Tipideksus Bareskrim) Polri Brigjen Pol Arief Sulistyo di Jakarta, Senin.
Polri sudah meminta PPATK untuk melengkapi permintaan hasil temuan penyidikan. "Saat ini baru diketahui satu nasabah Citibank yang ditransfer dananya, tentunya ada transfer yang lain dan tentunya ada transfer yang lain," kata Arief.
Tersangka Malinda menjabat sebagai Senior Relationship Manager di Citibank sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
Modus operandi yang dilakukan pelaku sebagai karyawan bank dengan sengaja telah melakukan pengaburan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa slip transfer.
Slip transfer penarikan dana pada rekening nasabah untuk memindahkan sejumlah dana milik nasabah tanpa seijin nasabah ke beberapa rekening yang dikuasai oleh pelaku.
Malinda Dee langsung mengalirkan dananya ke 30 rekening dari berbagai bank. Salah satu rekening atas nama tersangka saat ini sudah dibuka dengan total nilai sebesar Rp11 miliar.
Sementara sisanya rekening lain masih diblokir dan masih proses ijin untuk dibuka rekeningnya.
Penyidik telah menyita barang bukti diantaranya 29 formulir transfer yang disalurkan kepada beberapa rekening.
"Ada empat mobil milik Milanda yang telah disita, semua dibeli dengan kredit dan telah dibayar uang mukanya," kata Arief menambahkan.
Masing-masing mobil, Hummer, Ferrari merah seri F430 Scuderria, Mercedez Benz warna putih dengan seri E350 dua pintu dan Ferrari merah bernopol B 125 Dee seri California.
"Mobil-mobil tersebut yang dibeli dengan cara kredit diduga menggunakan uang nasabah," katanya.
Beberapa langkah Polri yang dilakukan untuk mengejar aset milik tersangka Malinda adalah bekerjasama dengan PPATK terkait dengan aliran dana.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011