Jakarta (ANTARA) - Layanan kesehatan berbasis teknologi (telehealth) Klinik Pintar mengumumkan penutupan putaran pendanaan Series A yang berhasil meraih dana segar senilai 4,15 juta dolar AS (Rp58 miliar).
Suntikan investasi ini dipimpin oleh Golden Gate Ventures (GGV), PT. Bundamedik Tbk (BMHS), diikuti oleh Skystar Capital dan Sequis Life.
CEO Klinik Pintar Harya Bimo dalam keterangannya, Minggu, menjelaskan ditutupnya fase pendanaan ini semakin memantapkan langkah Klinik Pintar dalam membangun ekosistem kesehatan terhubung melalui digitalisasi klinik.
“Sejalan dengan pertumbuhan jaringan kami selama setahun terakhir yang mencapai lebih dari 120 klinik di 60 kota dari Aceh sampai Papua, pendanaan Series A yang over-subscribed ini menandakan sinyal positif dari investor terkait roadmap Klinik Pintar untuk melakukan ekspansi jaringan untuk mencapai lebih dari 400 klinik dalam waktu kurang dari 2 tahun,” kata Harya.
Baca juga: Telemedisin diyakini tetap dimanfaatkan masyarakat setelah pandemi
Selain pengembangan jaringan, pendanaan ini juga difokuskan untuk menambah portofolio layanan baru, khususnya layanan untuk ibu & anak, kian memperkuat dukungan supply chain untuk klinik, serta menghubungkan jaringan klinik dalam ekosistem kesehatan yang terintegrasi dengan mitra pendukung Klinik Pintar, seperti rumah sakit, laboratorium dan lainnya guna meningkatkan interoperabilitas jaringan.
“Rencana strategis yang telah kami siapkan diharapkan akan mempermudah klinik di jaringan kami untuk mengembangkan usahanya dan terus meningkatkan kualitas layanan,” tambah Bimo.
Bimo menjelaskan Klinik Pintar juga terus mengembangkan platform digital yang disebut Klinik OS (Operating System).
Klinik OS berperan untuk mendigitalisasi operasional dan memberdayakan klinik melalui teknologi digital yang meliputi pelayanan end-to-end secara online maupun offline, standarisasi SOP menyeluruh, pengelolaan inventaris dan manajerial, dan menghubungkan secara digital antara sesama klinik di jaringan maupun dengan mitra pendukung lainnya.
Baca juga: Teknologi kesehatan bisa bantu pandemi menjadi endemi
Justin Hall selaku perwakilan GGV mengungkapkan optimismenya terhadap pertumbuhan industri kesehatan Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi pertumbuhan industri kesehatan yang besar dan Klinik Pintar turut mengambil peran dalam pertumbuhan tersebut dengan membangun sebuah ekosistem kesehatan yang terintegrasi. Hal ini yang kemudian meyakinkan kami mendukung Klinik Pintar dalam memajukan sistem kesehatan melalui sokongan pendanaan,” kata Justin.
Senada dengan Justin, dr. Ivan Sini selaku perwakilan BMHS yang juga merupakan mitra strategis Klinik Pintar mengatakan pendanaan ini merupakan bentuk kepercayaan investor terhadap layanan yang ditawarkan oleh Klinik Pintar.
Raditya Pramana selaku perwakilan Venturra Discovery yang telah terlebih dulu mengucurkan pendanaan awal untuk Klinik Pintar berharap pendanaan Series A ini akan semakin memperkuat eksistensi Klinik Pintar dan menjadi perusahaan terdepan di sektor klinik.
Baca juga: Halodoc rayakan Hari Kesehatan Nasional lewat HALOFEST
Baca juga: BRI Life kolaborasi dengan "telehealth" Prixa
Baca juga: Telkomtelstra dukung RS Tarakan adopsi teknologi telehealth
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021