Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic belum memutuskan untuk mengikuti Australian Open, yang digelar Januari, setelah penyelenggara mengonfirmasi bahwa semua pemain harus sudah divaksin COVID-19 jika mereka ingin berkompetisi di turnamen pembuka Grand Slam musim depan tersebut.

"Kita lihat saja. Kita harus menunggu dan melihat," kata petenis nomor satu dunia Djokovic dikutip dari Reuters, usai kekalahannya di semifinal ATP Finals dari Alexander Zverev, Sabtu.

Djokovic, yang menolak untuk mengatakan secara terbuka status vaksinasinya, saat ini imbang dengan Roger Federer dan Rafa Nadal dengan 20 gelar Grand Slam.

Australian Open, yang telah dia menangi sembilan kali, dipandang sebagai kesempatan emas baginya untuk memimpin dari para pesaingnya itu.

Baca juga: Penyelenggara Australian Open wajibkan semua pemain untuk divaksin
Baca juga: Tanggapi Kyrgios, Djokovic tegaskan soal pilihan vaksin

Sementara itu, Nadal menegaskan akan bermain di Melbourne Park pada Januari mendatang, namun Federer, yang seperti petenis Spanyol itu juga telah divaksin penuh, akan absen dalam turnamen tersebut karena masih dalam masa pemulihan dari operasi lutut.

Pengumuman dari Ketua Australian Open Craig Tiley itu mengakhiri negosiasi berbulan-bulan antara Tennis Australia dan pemerintah negara bagian Victoria, yang selama ini bersikeras bahwa semua orang di Melbourne Park perlu divaksin.

Zverev mengatakan para pemain harus menghormati keputusan itu.

"Kami mengunjungi negara lain. Ini bukan tentang tenis," kata Zverev setelah mengalahkan Djokovic untuk maju ke final kejuaraan ATP Finals.

"Ini tentang virus yang sedang terjadi. Kita harus mengikuti aturan dan mengikuti pedoman. Saya harap dia bisa bermain," tutupnya.

Baca juga: Federer lewatkan Australian Open, absen hingga pertengahan 2022
Baca juga: Kyrgios minta Australian Open dibatalkan
Baca juga: Medvedev belum pasti ikut Australian Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021