Surabaya (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memastikan peningkatan kinerja ekspor seiring membaiknya permintaan global dapat membantu perekonomian tumbuh positif pada triwulan IV-2021.
"Kinerja ekonomi diperkirakan meningkat pada triwulan IV-2021, didukung oleh perbaikan kinerja ekspor," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter IGP Wira Kusuma dalam pelatihan wartawan BI di Surabaya, Sabtu.
Ia memastikan kenaikan kinerja ekspor tersebut juga terjadi seiring dengan mulai membaiknya mobilitas masyarakat, penjualan eceran, ekspektasi konsumen maupun PMI manufaktur pada November 2021.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2021 juga akan didukung belanja fiskal oleh pemerintah terutama program PEN, yang dapat berdampak pada perbaikan konsumsi dan investasi.
Baca juga: BI pertahankan suku bunga acuan 3,5 persen, dukung pertumbuhan ekonomi
Dalam kesempatan yang sama, ekonom senior Sunarsip menambahkan sektor domestic demand seperti konsumsi rumah tangga maupun investasi dapat menjadi sumber pertumbuhan baru hingga 2022.
Menurut dia, penguatan sisi dalam negeri itu dapat dilakukan melalui dukungan fiskal kepada sektor ekonomi yang mempunyai multiplier effect seperti perumahan, industri pengolahan, pariwisata maupun pertanian.
"Sektor pariwisata yang paling lambat tumbuh bisa jadi game changer untuk sumber pertumbuhan di 2022, termasuk pertanian yang selama ini tidak terkontraksi selama pandemi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, efektivitas kebijakan makroprudensial dan mikroprudensial untuk mendorong transmisi kebijakan moneter ke kredit perbankan juga diperlukan untuk mendorong investasi.
Baca juga: BI: Pemulihan ekonomi RI perlu dukungan sektor keuangan yang solid
"Respon dunia usaha terhadap turunnya suku bunga kredit masih rendah, yang tercermin dari rendahnya pertumbuhan kredit perbankan dan menahan laju inflasi," kata Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence.
Sebelumnya, kinerja ekonomi triwulan III-2021 tercatat tumbuh positif sebesar 3,51 persen (yoy), meskipun lebih rendah dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 7,07 persen (yoy), seiring pembatasan mobilitas untuk mengatasi varian delta COVID-19.
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat lebih tinggi pada 2022, didorong pula oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut.
Baca juga: BI perkirakan defisit transaksi berjalan 2021 menurun
Baca juga: BI: Ekspor dorong pertumbuhan ekonomi DIY
Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021