London (ANTARA News) -Indonesia dan Belarus menuju hubungan kemitraan yang makin erat karena Indonesia dapat memasok karet dan bahan penunjang lainnya bagi industri Belarus, sementara Belarus merupakan salah satu pemasok NPK (potassium) terbesar bagi Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus, Dian Wirenjurit, di Minsk, Ibu Kota Belarus, demikian Pelaksana Fungsi Politik KBRI Moskow, Dodo Sudradjat kepada Antara London, pemasok Sabtu.
Wakil Dubes RI untuk Rusia dan Belarus , Dian Wirengjurit mengadakan pertemuan dengan pejabat Kemlu dan Kadin Belarus, serta melakukan peninjauan ke pabrik alat berat "Belaz" dan perusahaan penghasil NPK "BelarusKali".
Dian Wirenjurit menyebutkan potensi industri Belarus sebagai pemasok tersebut sekaligus merupakan peluang pasar bagi komoditi dan barang-barang penunjang industri dari Indonesia seperti karet, baja dan barang lainnya.
Bagi Belarus, Indonesia dianggap sebagai negara penting di kawasan Asia Tenggara yang dapat menjadi sahabat dan mitra kerja sama dalam berbagai bidang.
Anggapan tersebut bukan "basa-basi" , karena tercermin dari rencana Pemerintah Belarus untuk segera membuka kantor kedutaan besar di Jakarta yang juga akan dijadikan sebagai pintu kepentingan Belarus di kawasan.
Direktur Asia Afrika Kemlu Belarus, Vladimir Lopato-Zagorsky, mengatakan Belarus akan segera merealisasikan pembukaan kedutaan besar Belarus di Jakarta yang juga akan mencakup beberapa negara akreditasi di kawasan ini.
Dari negara tersebut, Indonesia mengimpor rata-rata 600.000 ton NPK atau 25-30 persen kebutuhan NPK Indonesia setiap tahunnya.
Dikatakannya Belarus merupakan salah satu dari sedikit negara penghasil NPK terbesar di dunia.
Sampai saat ini , Belarus masih terikat dengan kesepakatan Union State dan custom unions dengan Rusia menghasilkan alat-alat/ kendaraan berat seperti dump truck untuk keperluan sektor pertambangan dan konstruksi jalan yang kualitas produknya diakui dunia.
Belarus juga memproduksi ban mobil merek Belshina yang pasarnya sudah menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, Belarus juga merupakan salah satu pemasok besar produk-produk pertanian dan hewani bagi Rusia.
Keinginan Belarus untuk terus membina dan meningkatkan hubungan dengan Indonesia dengan adanya dukungan yang ditunjukkan Belarus pada pencalonan Indonesia untuk keanggotaan pada organisasi internasional.
Upaya meningkatkan hubungan dan kemitraan Indonesia dengan Belarus menjadi salah satu agenda penting Dubes Hamid Awaludin sejak memangku sebagai Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus.
Indonesia harus memperluas jangkauan persahabatan dan kemitraan ke mitra-mitra nontradisional seperti negara di kawasan Eropa Timur yang merupakan pasar dan sekaligus sumber investasi potensial.(*)
(ZG/A011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011