Beijing (ANTARA) - Pelatih tim nasional sepak bola China Li Tie dilaporkan ke lembaga antirasuah setelah timnya hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Australia di babak terakhir kualifikasi Piala Dunia 2022.

Seorang warganet yang diidentifikasi sebagai pengacara mengunggah status di Sina Weibo bahwa ia telah melaporkan Li Tie melalui Komite Pusat Disiplin Partai Komunis China (CPC) dan Komisi Pengawas Nasional, demikian dilaporkan media China, Jumat.

Li dituduh gaji tahunan yang diterimanya sebagai pelatih merupakan korupsi.

Namun sampai berita ini diturunkan, Asosiasi Sepak Bola China (CFA) dan Li sendiri belum memberikan komentar.

Selain penampilan timnya yang buruk, para pengamat menilai Li telah membuat pernyataan kontroversial saat acara jumpa pers hingga para penggemar timnas China marah.

Kemarahan suporter fanatik China di akun Weibo menyebut gaji tahunan Li sebesar 8 juta yuan atau sekitar Rp17,8 miliar tidak sepadan dengan penampilan timnya.

Li tidak menurunkan pemain naturalisasi dan menganggapnya sebagai tindakan menghamburkan uang negara.

Gaji Li tidak diungkapkan secara resmi, namun para fan tidak puas dengan prestasi sang pengganti pelatih legendaris Marcello Lippi itu.

Namun, beberapa penggemar timnas China menyampaikan dukungan terhadap Li dengan mengatakan, "Jika kita ingin mengembangkan pelatih muda berbakat, mesti ada harga yang dibayar."

China dua kali bermain seri di kandang sendiri saat melawan Oman dan Australia pada babak kedua kualifikasi Piala Dunia pada November sehingga sulit mendapatkan tiket putaran final di Qatar pada tahun depan.

"Saya menghabiskan banyak waktu di sepak bola ketimbang kalian. Dan, tidak ada satu pun timnas China yang lebih bagus dari saya," ujar Li, menanggapi kritikan.

Sementara itu, seorang komentator sepak bola di Beijing mengatakan, "Li seharusnya memahami media dalam menjalankan tugas jurnalistik yang mengajukan pertanyaan sulit, bukan menentangnya. Ia bertanggung jawab atas performa buruk timnya."

Baca juga: Skuat timnas China dibuat cemas kangen rumah oleh virus corona

Baca juga: Lippi anggap China sudah banyak berubah untuk Piala Dunia FIFA

Menilik seni tempa pedang lebar etnis Bao'an di China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021