Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan, Partai Golkar akan tetap berada dalam koalisi partai politik pendukung pemerintah hingga 2014.
"Kami menilai kontrak baru koalisi partai politik tidak mengekang dan menyeragamkan partai politik anggotanya. Partai Golkar akan menandatngani kontrak baru koalisi," kata Aburizal Bakrie di sela kegiatan panen perdana udang lobster air tawar di Desa Cogrek, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Hadir juga pada kegiatan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Airlangga Hartarto, serta pengurus lain Partai Golkar.
Menurut dia, dalam kontrak baru koalisi tersebut setiap partai politik anggotanya masih memiliki identitas masing-masing.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HR Agung Laksono mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie masih terus berkomunikasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait draf kontrak baru koalisi partai-partai politik.
"Draft tersebut belum selesai, masih terus dikomunikasikan antara Pak Ical dan Presiden SBY," ujar HR Agung Laksnono di Jakarta, Kamis (7/4).
Menurut Agung, komunikasi yang dilakukan untuk mencari titik temu yang baik khususnya bagi seluruh partai koalisi dalam Sekretariat Gabungan (Setgab).
Kontrak baru tersebut, kata dia, nantinya tidak hanya untuk kepentingan partai koalisi tapi untuk kepentingan nasional sehingga kinerja koalisi akan lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, tidak ada kontrak baru bagi koalisi partai politik pendukung pemerintah, namun yang ada hanya penguatan atas butir-butir kontrak yang telah ditandatangani sebelumnya.
"Kontrak politik yang sedang dikomunikasikan dalam pemahaman Partai Golkar bukan kontrak baru, tapi kesepakatan untuk penguatan dari kontrak yang ditandatangani sebelumnya," kata Idrus Marham di Jakarta, Jumat (8/4).(*)
(T.R024/N002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
ahmadiyah-golkar bersatu