Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Puluhan wisatawan sempat terjebak longsor dan harus dievakuasi melalui jalur air saat jalan lingkar Waduk Wonorejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terputus total akibat tertimbun tanah.
"Ada sekitar 30 orang yang tidak bisa keluar. Mereka rata-rata adalah wisatawan dan pemancing yang sedang berwisata di (objek wisata, red.) Ranu Gumbolo, salah satu sisi waduk," kata Camat Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Hedik Iswanto, di Tulungagung, Jumat.
Proses evakuasi disebutkan berlangsung dramatis karena para wisatawan dan pemancing sempat terjebak longsor selama beberapa jam.
Kendaraan para wisatawan yang terdiri atas 25 sepeda motor dan satu mobil hingga saat ini masih di lokasi karena akses jalan terputus dan menunggu proses normalisasi menggunakan alat berat.
"Kemarin ada sekitar 30 orang yang tidak bisa keluar. Tim gabungan dibantu sarana PJT (Perum Jasa Tirta) di site perkantoran PJT Waduk Wonorejo menggunakan perahu," kata Hedik.
Evakuasi menggunakan perahu dilakukan dua kali, sedangkan sisanya dibantu warga.
Longsor yang menyebabkan puluhan wisatawan dan pemancing terjebak longsor itu terjadi pada Kamis(18/11) sore, setelah hujan mulai mengguyur siang hari.
Baca juga: Sejumlah ruas jalan dan jembatan di Tulungagung rusak akibat longsor
Sebagian wisatawan yang sudah di sekitar objek wisata Waduk Wonorejo memilih pulang begitu cuaca mulai mendung bahkan kemudian mulai turun hujan. Namun, tidak sedikit pula mereka yang bertahan.
Keputusan itu rupanya membuat mereka terancam tidak bisa pulang karena hanya selang 1-2 jam setelah turun hujan deras pada Kamis (18/11), pukul 14.00 WIB, longsor terjadi. Ada titik longsor yang menutup jalan lingkar Waduk Wonorejo.
Akibat longsor yang menutupi seluruh badan jalan lingkar Waduk Wonorejo ini, akses warga dari Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo menuju Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo terputus.
Warga harus memutar lebih jauh melalui Desa Kedungcangkring, Kecamatan Pagerwojo.
"Kira-kira sekitar empat kiloan," kata Hedik.
Dirinya memperkirakan penanganan material longsor paling lambat selama empat hari ke depan.
Material longsor yang menutup jalan terdiri atas lumpur dan air.
Menurut Hedik, longsor disebabkan curah hujan yang tinggi. Hujan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan berlanjut hingga 17.00 WIB.
Baca juga: Badan jalan menuju penyeberangan Sungai Brantas di Tulungagung longsor
Baca juga: Jalan sirip di selilngkar Wilis ambrol terseret longsor
Baca juga: Longsor terjang rumah warga di Tulungagung
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021