Mulai Februari mendatang, otoritas juga akan mewajibkan vaksinasi COVID-19 bagi seluruh warga di negara tersebut.
Sekitar dua pertiga warga Austria sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap, salah satu tingkat vaksinasi terendah di Eropa barat.
Jumlah infeksi Austria juga termasuk yang tertinggi di benua tersebut. Selama sepekan, kemunculan kasus COVID-19 tercatat 991 per 100.000 orang.
Austria pada Senin (15/11) menerapkan penguncian COVID-19 bagi orang-orang yang tidak divaksin. Namun, sejak saat itu infeksi virus corona terus mencatat rekor baru.
Pemerintah dua provinsi yang paling parah dihantam pandemi, Salzburg dan Upper Austria, pada Kamis (18/11) mengatakan akan menerapkan penguncian versinya sendiri, sehingga menambah tekanan terhadap pemerintah pusat untuk memberlakukan penguncian secara nasional.
"Kami belum bisa meyakinkan cukup banyak orang untuk disuntik vaksin," kata Kanselir Alexander Schallenberg saat konferensi pers. Ia menambahkan bahwa penguncian COVID-19 mulai berlaku pada Senin dan kewajiban vaksinasi pada 1 Februari.
"Menyakitkan bahwa langkah-langkah seperti itu harus ditempuh."
Perkiraan cuaca dingin di seluruh Eropa menjelang musim dingin memaksa pemerintah untuk mempertimbangkan lagi penguncian COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Austria berlakukan 'lockdown' bagi dua juta orang yang tidak divaksin
Baca juga: Austria larang orang belum divaksin penuh masuk restoran
Kanselir Jerman resmikan Pusat Pandemi Global di Berlin
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021