Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap menyerahkan santunan bagi 500 anak yatim dan duafa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Santunan senilai Rp100 juta tersebut diserahkan secara simbolis oleh General Manager PT KPI Unit Cilacap Eko Sunarno kepada pengasuh Panti Asuhan Tazkiyatunnufus Lomanis Ustadz Maulidin saat acara "Muhasabah dan Doa Bersama Untuk Keselamatan Kilang Cilacap" di Masjid Baiturrahmah, Kompleks Perumahan Pertamina Donan, Cilacap, Jumat sore.
Baca juga: Satu tangki Kilang Cilacap terbakar berisi produk Pertalite
Saat memberi sambutan, GM PT KPI Unit Cilacap Eko Sunarno menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, karena operasional perusahaan tetap berjalan normal pascakebakaran Tangki 36 T-102 pada Sabtu (13/11) malam.
"Alhamdulillah, musibah, meski tidak pernah kita inginkan sudah bisa diatasi dengan baik dan cepat. Tentu ini menjadi muhasabah bersama," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, tentu banyak hikmah dari setiap peristiwa yang dilalui termasuk insiden kebakaran tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa takdir Allah SWT itu pasti dan merupakan hal yang paling utama. "Selain itu, yang tidak kalah penting adalah kita tidak cukup hanya mengandalkan daya dan upaya fisik semata, tapi harus dibarengi dengan doa dan amalan baik, termasuk sedekah," kata Eko.
Sementara itu, saat menyampaikan muhasabah, KH Hasan Makarim mengingatkan kembali bahwa setiap manusia dipastikan akan selalu mendapatkan ujian dalam berbagai jenis yang datang dari Allah SWT.
Dengan demikian, kata dia, terimalah ujian tersebut dengan ikhlas agar mendatangkan pahala. "Yakinlah Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Itu janji Allah SWT," kata dai asal Cilacap itu.
Baca juga: Pakar ITB: Kualitas tangki Pertamina penuhi standar
Baca juga: Anggota DPR sebut Pertamina terkesan sepelekan perawatan kilang minyak
Ia mengatakan sikap utama yang harus dikedepankan dalam menghadapi musibah adalah berprasangka baik atau huznuzon kepada Allah SWT karena akan membawa energi baik. "Maka berprasangka baiklah kepada-Nya," kata KH Hasan Makarim.
Kebakaran di Tangki 36 T-102 yang terjadi pada hari Sabtu (13/11), pukul 19.10 WIB, berhasil dipadamkan pada pukul 23.05 WIB dengan mengerahkan High Capacity Foam Monitor, sedangkan terhadap tangki di sekitarnya juga dilakukan pendinginan dengan water springkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.
Akan tetapi, foam yang mengisolasi Tangki 36 T-102 tersebut terbuka, sehingga kembali terjadi kebakaran. Setelah dilakukan upaya optimal, kebakaran di tangki yang berisi komponen Pertalite itu berhasil dipadamkan pada hari Minggu (14/11), pukul 07.45 WIB, dan dinyatakan aman pada pukul 09.15 WIB.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021