London (ANTARA News) - Masyarakat Rusia sangat menikmati teh Indonesia sehingga ungkapan "Ochen krepky-khoroso(sangat pekat, bagus) pun disampaikan mereka saat mencicipi teh Indonesia pada stand Indonesia dalam pameran "The 14th International Exhibition for Food Product, Drinks and Ingredients (Interfood)" di St. Petersburg, baru baru ini.
Rasa teh yang kuat dengan aroma yang khas memberikan kesan yang mendalam bagi para pengunjung, kata Sekretaris Ketiga Fungsi Pensosbud Enjay Diana dalam keterangannya yang diterima di London, Sabtu.
Pameran itu diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai perusahaan Rusia dan berbagai negaramanca negara, seperti Pakistan, Jerman, Swiss, Polandia, Yunani, Belarus, Inggris, Ukraina dan Indonesia yang diwakili oleh KBRI Moskow.
Selain teh, stand Indonesia juga menampilkan berbagai produk makanan dan produk lain seperti mie instant, kopi luwak, saus sambal, kecap, pasta gigi dan sikat gigi, serta sejumlah sampel bahan dasar kakao, teh, rokok, kopi dan juga rempah-rempah dari berbagai daerah Indonesia.
Pameran merupakan ajang promosi berbagai produk makanan, minuman dan yang terkait dengan makanan, seperti peralatan, pengemasan dan pelabelan, serta dukungan logistik lainnya.
Menurut Sekretaris Ketiga Fungsi Ekonomi KBRI Moskow, Faisal M. Perdanaputra, tidak sedikit dari pengunjung dan pelaku bisnis Rusia yang tertarik dengan produk-produk Indonesia.
Hubungan perdagangan Indonesia dan Rusia selama ini berjalan dengan baik. Angka perdagangan Indonesia-Rusia telah mencapai 1,685 miliar dolar AS pada 2010, naik 117,54 persen dibanding 2009.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Hamid Awaludin menyampaikan keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini untuk lebih memperkenalkan produk-produk makanan Indonesia di Rusia.
"Kita harus terus berperan aktif mempromosikan produk-produk kita karena Rusia merupakan salah satu pasar konsumen terbesar di dunia, seperti untuk pemasaran teh, kopi, coklat dan produk-produk makanan lainnya."(*)
H-ZG/S004
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011