Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Iwan Hendry Wardhana berharap semangat mendiang Entong Sukirman dalam melestarikan budaya Betawi dapat menular ke generasi muda saat ini.
"Kepergian Entong Sukirman menjadi duka yang mendalam bagi dunia seni budaya Betawi," kata Iwan Hendry Wardhana di Jakarta, Jumat.
Iwan berharap, ke depannya masih banyak generasi muda yang meneruskan seni Topeng Betawi karya almarhum Entong Sukirman. "Menciptakan karya seni baru dengan mengikuti jejak langkah almarhum," katanya.
Menurut dia, melestarikan seni budaya Betawi, tidaklah mudah tapi membutuhkan konsistensi, komitmen, dan dukungan dari pemerintah, siapapun yang memiliki minat di bidang seni budaya.
Hal itulah yang telah dilakukan oleh Entong Sukirman semasa masih hidupnya. "Entong Sukirman adalah salah satu tokoh Betawi yang memiliki latar belakang seni kuat, dari darah seni keluarganya," katanya.
Baca juga: Seniman Topeng Betawi Entong Sukirman meninggal dunia
Iwan juga berharap, nama Entong Sukirman akan dilestarikan menjadi nama gedung pusat pelatihan seni budaya atau perkampungan budaya Betawi. Adapun nama yang dipersiapkan yaitu Nandak Ganjen Entong Sukirman.
"Saya ingin keluarga almarhum bisa mempertahankan dan melestarikan seni budaya dari Entong Sukirman. Kemudian mampu mengembangkan kegiatan seni budaya di masa yang akan datang," ujar Iwan.
Entong Sukirman yang dikenal sebagai seniman Topeng Betawi meninggal dunia pada usia 52 tahun, Kamis (18/11), saat jalani perawatan di RS Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Entong mengidap komplikasi penyakit asam lambung dan darah tinggi. Mendiang Entong Sukirman meninggalkan lima anak dan empat orang cucu.
Jenazah Entong Sukirman disemayamkan di rumah duka di RT 002/RW 01, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, dan dimakamkan di TPU Bambu Apus setelah shalat Jumat.
Baca juga: Seni Topeng Betawi jadi sarana penyampai pesan pandemi yang menghibur
Baca juga: Ada robot penari topeng Betawi di Kontes Robot Indonesia
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021