Dayat(53) salah seorang pengguna kendaraan roda dua kepada wartawan di Indramayu, Jumat, mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB menyebabkan aliran Sungai Cikamurang meluap sehingga melanda jalur utama hingga macet total.
"Kemacetan kendaraan sekitar sembilan kilometer mulai kampung Lajer arah Subang hingga kepertigaan Cikamurang. Kendaraan tersebut tidak dapat melintas karena tinggi air mencapai kurang dari 70 centimeter, selain itu kondisi jalan bergelombang dan tidak terlihat," katanya.
Dikatakannya, sudah tiga jam terpaksa sepeda motor miliknya diparkir ditempat yang lebih tinggi, karena jika memaksakan khawatir terbawa arus deras dekat aliran Sungai Cikamurang, sementara untuk kendaraan cukup besar dapat melintas sedangkan kendaraan roda empat jenis sedan terpaksa harus menunggu air surut.
"Kendaraan yang memaksakan banyak yang rusak dan tidak dapat melanjutkan perjalanan, sedang dibantu oleh warga sekitar untuk tiba ditempat yang aman," katanya.
Sementara itu banjir yang merendam jalur utama pantura Cikamurang membawa berkah bagi warga setempat, karena banyak kendaraan yang mogok meminta bantuan mereka.
Dikatakan Cahyono (34) warga Desa cikamurang, banjir yang merendam jalur pantura Cikamurang menuju arah Sumedang dan sebaliknya baru kali ini cukup besar.
"Biasanya meski hujan deras jalan utama tetap dapat dilintasi kendaraan baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, namun kali ini mereka terjebak macet akibat tingginya air banjir tersebut," katanya.
Dia menambahkan, banjir besar membawa berkah bagi warga sekitar karena banyak kendaraan rusak akibat mesinnya terendam air, sehingga tidak bisa meneruskan perjalanan terpaksa diamankan ditempat yang cukup tinggi.
Menurut dia, meski upah yang diberikan oleh pemilik mobil tidak ditentukan penghasilan mereka cukup tinggi karena banyak kendaraan roda dua maupun roda empat yang membutuhkan pertolongan akibat banjir tersebut.
Banjir yang melanda daerah perlintasan utama Cikamurang hingga kini belum surut, air aliran sungai Desa Cikamurang dan sekitarnya masih cukup deras sehingga sangat membahayakan bagi mereka pengguna kendaraan.Selain itu lahan pertanian berupa tanaman padi siap panen turut terendam. (Y003/R010/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011