Semarang (ANTARA News) - Penghentian alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) bagi klub sepak bola profesional di Indonesia disikapi oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS) dengan mengharapkan dana dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Ya tolong kepada PSSI yang akan datang dapat memberikan stimulan kepada klub-klub sepak bola profesional, salah satunya kepada PSIS, seperti Liga Primer Indonesia (LPI)," kata Ketua Umum PSIS, Soemarmo, di Semarang, Jumat.
Ia memperkirakan, penghentian alokasi APBD bagi klub sepak bola profesional di Indonesia tersebut baru akan diterapkan pada 2012.
"Kalau di 2011 masih ada beberapa pertandingan yang membutuhkan anggaran banyak dari APBD," katanya.
Soemarmo berharap kepada masyarakat pecinta sepak bola tidak kecewa dengan regulasi penghentian alokasi APBD bagi klub sepak bola profesional di Indonesia tersebut.
"Saya berharap masyarakat khususnya pecinta sepak bola tidak kecewa. Oleh karena itu, PSSI ke depan harus memberi stimulan ke PSIS," katanya.
Ia menambahkan langkah lain yang ditempuh Pemkot Semarang adalah dengan cara menggandeng para pengusaha untuk swadaya menghidupkan PSIS.
"Pemkot Semarang akan menggalang dana secara swadaya lewat pengusaha," kata Soemarmo.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pemuda dan Olahraga menyetujui saran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menghentikan alokasi APBD bagi klub-klub sepak bola profesional di Indonesia.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengatakan bahwa lebih baik APBD disalurkan kepada sepak bola amatir dan klub sepak bola profesional harus mandiri mendapatkan pendanaan seperti dari iklan.
Hal sama disampaikan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, yang mengatakan bahwa sudah saatnya pendanaan untuk klub sepak bola profesional ditiadakan dan dialihkan untuk klub sepak bola non-profesional, sehingga dapat mencetak bibit-bibit baru yang unggul. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011