Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Heru Lelono mengatakan, adanya pertanyaan mengapa seolah sikap Ketua DPR RI Marzuki Alie berbeda dengan Presiden SBY walau partainya sama hanyalah karena persoalan lembaga, bukan pribadi.
"Presiden SBY berbicara atas nama Presiden dan pemerintah sebagai pemegang amanah rakyat. Marzuki atas nama DPR sebagai wakil rakyat," kata Heru Lelono di Jakarta, Jumat.
Heru menyebutkan, apa yang disampaikan Marzuki pasti sikap kolektif DPR. SBY tidak bisa memerintahkan DPR untuk membangun atau tidak gedung DPR.
"Namun di jajaran pemerintah, SBY bisa dan akan mengeluarkan perintah yang mungkin dalam bentuk Keputusan Presiden. Namun untuk lembaga lain seperti DPR, SBY hanya bisa berbagi sikap saja," kata Heru.
Terkait dengan pembangunan gedung DPR RI, Heru menyebutkan, pembangunan tersebut tidak perlu dibatalkan.
"Namun pembangunan gedung DPR RI ditunda sampai kesejahteraan rakyat meningkat sehingga terjadi kepatutan, seperti kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Heru.
Menurut Heru, optimalisasi anggaran negara pada dasarnya adalah optimalisasi terhadap keadilan bagi masyarakat.
Karena sumbangan terbesar terhadap anggaran negara berasal dari pembayaran pajak oleh rakyat. Kesadaran rakyat untuk membayar pajak adalah cerminan rasa tanggung jawab dan kontribusi bagi pembangunan.
"Untuk itu adil rasanya apa yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mengatakan bahwa penanggungjawab anggaran harus peka terhadap rasa kepatutan dalam memutuskan penggunaan anggaran, seperti pembangunan gedung," kata Heru.
(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
Indonesian people still bare in mind who is creating SUPERLETOY