Kami optimis pelaku lokal akan mengikuti langkah pelaku asing melakukan pembelian rupiahJakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank di Jakarta, Jumat pagi naik 15 poin, karena pelaku pasar asing membeli rupiah setelah ada isu bahwa Indonesia mengalami perbaikan peringkat utang dari BB+ menjadi BBB.
Rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp8.660 per dolar dari sebelumnya Rp8.675.
Direktur Retail sebuah bank swasta, Kostaman Thayib di Jakarta, Jumat mengatakan, kenaikan rupiah yang cukup cepat sebenarnya tidak begitu nyaman, karena mata uang itu mudah terkoreksi apabila ada isu negatif.
Namun kenaikan rupiah itu juga diikuti pula oleh membaiknya mata uang regional lainnya, ujarnya.
Menurut Kostaman, Bank Indonesia (BI) kemungkinan juga menjaga rupiah agar tidak terlalu cepat menguat, meski kecenderungan pasar positif bahwa rupiah akan terus bergerak naik.
Apalagi Indonesia dinilai merupakan pasar yang menarik untuk melakukan investasi ketimbang di negara-negara lain kecuali di India dan China, katanya.
Pelaku asing, lanjut dia akan kembali menempatkan dananya di pasar saham, terutama pada saham industri pertambangan dan otomotif yang berpeluang untuk kembali menguat, setelah pada hari sebelumnya terkoreksi.
"Kami optimis pelaku lokal akan mengikuti langkah pelaku asing melakukan pembelian rupiah," ujarnya.
Kenaikan rupiah itu, menurut dia juga ditopang oleh kenaikan suku bunga utama bank sentral Eropa (BOE) yang menaikkan 25 basis poin menjadi 1,25 persen.
Akibatnya euro menguat terhadap dolar AS cukup tajam, ucapnya.
Peluang rupiah untuk bisa mencapai level Rp8.600 per dolar pada pekan depan sangat besar, tergantung dari pasar eksternal, karena di pasar internal kondisinya sudah cukup baik.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011