Padang (ANTARA News) - Pusat Studi Lingkungan Hidup, Universitas Bung Hatta (PSLH-UBH) Padang mengadopsi konsep "Bank Sampah" Gemah Ripah Badegan Bantul, Jogyakarta dan menerapkannya dengan mendirikan fasilitas yang sama di Padang.
Pengarah pendirian Bank Sambah PSLH-UBH, Dr Eng Reni Desmiarti, MT di Padang, Kamis, menyebutkan, pihak PSLH-UBH telah mengapdopsi Bank Sampah Gemah Ripah Badegan Bantul, Jogyakarta untuk mendirikan fasilitas pengolahan dan daur ulang aneka sampah.
Bank Sampah PSLH-UBH didirikan di kawasan kampus III UBH pada Fakultas Teknologi Industri Gunung Pangilun, dan akan diresmikan operasionalnya oleh Walikota Padang, Jumat (8/4).
"Bank Sampah" PSLH-UBH didirikan sebagai sarana pengolahan dan daur ulang aneka sampah sehingga bisa menjadi barang yang dapat dimanfaatkan lagi dan bernilai ekonomi produktif.
Reni Desmiarti mengatakan, pendirian bank sampah ini sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dari dampak sampah.
Menurut dia, selama ini telah ada himbauan dan sosialisasi bahkan sampai dikeluarkan peraturan daerah (Perda) di Padang untuk meningkatkan kesadaran tersebut, namun belum bisa terwujud secara maksimal.
Untuk membantu hal ini, PSLH-UBH mencoba solusi berupa konsep sekaligus aplikasi bank sampah di Kampus III Fakultas Teknologi Industri UBH untuk mengatasi persoalan sampah tersebut.
Ia menambahkan, solusi itu diajukan sebagai bentuk respons terhadap persoalan sampah yang mendesak diselesaikan.
Konsep bank sampah ini dimaksudkan untuk mengelola secara mandiri sampah berupa plastik, botol, kertas dan kaleng minuman ringan untuk di daur ulang menjadi barang setengah jadi yang bisa dimanfaatkan kembali.
Konsep itu untuk merubah paradigma pengelolaan sampah yang selama ini berupa, kumpul, angkut, buang, dan bakar. Paradigma itu sudah tak layak dipakai dan telah saatnya diganti dengan pendekatan 5R yakni Rethink (memikirkan), Reduce (membatasi/mengurangi), Reuse (memakai ulang), Recovery (memperbaiki), dan Recycling (daur ulang).
Bank sampah juga dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah dan mengubah pemikiran masyarakat yang menganggap sampah adalah barang kotor dan menjadi urusan pemerintah setelah dibuang.
Masyarakat harus disadarkan jika sampah adalah tanggung jawab bersama. Sampah adalah `lahan emas` yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup, tambah Reni. (H014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011