Seoul (ANTARA News/AFP) - Ratusan sekolah di Korea Selatan (Korsel) diliburkan pada Kamis ini setelah munculnya kekhawatiran hujan yang mengandung materi radioaktif dari PLTN Fukushima Jepang.

Lebih dari 130 sekolah dasar dan taman kanak-kanak di Provinsi Gyeonggi di dekat ibu kota Seoul telah membatalkan atau mengurangi jumlah jam belajar setelah ada perintah dari kantor pendidikan provinsi.

Juru bicara kantor pendidikan menyebut langkah ini sebagai bagian dari "pencegahan demi keselamatan para murid".

Pihak kantor pendidikan provinsi telah menyampaikan kepada sekolah-sekolah pada Rabu (6/4) agar mempersingkat jam sekolah akibat "kekhawatiran di antara murid dan sekolah soal dugaan ancaman keselamatan akibat paparan radioaktif".

Sekolah-sekolah di kawasan terpencil, tempat murid harus berjalan kaki jauh untuk menuju kelas, dianjurkan untuk meliburkan sekolah. Di sekolah-sekolah yang tetap beroperasi, para guru diminta agar menunda aktivitas kelas di luar ruangan.

Keluhan dari para orang tua murid telah "membanjiri" laman kantor pendidikan di kota Seoul, yang menolak meliburkan sekolah dan meminta agar orang tua murid tidak terlalu ketakutan.

"Tolong liburkan sekolah. Saya takut setengah mati soal anak saya dan saya tidak bisa tidur," kata seseorang di laman tersebut.

Otoritas pendidikan di provinsi Chengcheong Utara - yang berada di selatan Gyeonggi - menunda aktivitas sepak bola, baseball dan beberapa olahraga luar ruangan lainnya.

Kekhawatiran telah merebak di negeri yang bertetanggaan dekat dengan Jepang setelah badan cuaca Korsel, Senin (4/4), menyebutkan bahwa materi radioaktif dari PLTN Fukushima kemungkinan bisa terbawa angin hingga ke Semenanjung Korea.

Materi radioaktif yang terbawa dalam hujan sangatlah kecil sehingga tidak mengganggu kesehatan, demikian disebutkan oleh kantor perdana menteri, Kamis, itu sebabnya semua diminta untuk menjelaskan hal ini kepada orang tua murid agar tidak terlalu khawatir.(*)
(U.E012/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011