fasilitasnya harus sesuai dengan keperluannya, tidak boleh yang tidak diperlukan diada-adakan"

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan kabinetnya untuk menjalankan Instruksi Presiden mengenai optimalisasi dan efesiensi penggunaan anggaran, khususnya pada tahun anggaran berjalan 2011, diantaranya dalam soal pembangunan gedung baru.

Dalam konferensi pers di kantor Presiden Jakarta, Kamis, Yudhoyono mengatakan hingga saat ini dia masih menerima laporan penggunaan anggaran yang tidak efesien, tidak tepat dan tidak optimal oleh penyelenggara negara, baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Beberapa saat lalu dalam sejumlah pembahasan yang dilaksanakan di sidang kabinet dan rapat kerja yang dilaksanakan di Bogor yang diikuti para gubernur dan elemen jajaran pemerintahn kita menilai masih terjadi penggunaan anggaran negara yang tidak optimal, efesien dan tepat. Ini tidak boleh dibiarkan," kata Presiden.

Dalam kapasitas sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan anggaran dan keuangan negara, Presiden meminta semua pihak, khususnya pemerintah, untuk efesiensi menggunakan anggaran terutama biaya administrasi termasuk pengadaan mobil dinas, perjalanan dinas dan juga pembangunan gedung dan rumah dinas yang disebut khusus oleh Presiden.

Efesiensi dan optimalisasi penggunaan anggaran, sebut Presiden, antara lain dengan meninjau kembali pembangunan sejumlah gedung pemerintah, rumah dinas dan pengadaan kendaraan dinas, kecuali memang diperlukan.

"Besar dan luasnya, fasilitasnya harus sesuai dengan keperluannya, tidak boleh yang tidak diperlukan diada-adakan, betul hemat, sehingga tidak ada kesan berlebihan bahkan mewah," tegasnya.

Yudhoyono lalu menyebut sembilan rencana pembangunan gedung pada 2011 yang ada dalam catatannya, dan nilainya di atas Rp100 miliar.

Kesembilan gedung itu adalah gedung DPR, Mahkamah Agung, Kementerian Keuangan, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Kejaksaan Agung RI, Badan Pusat Statistik, Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha.

"Saya paham ada urgensi, namun dengan semangat optimalisasi dan efesiensi, tolong dilihat apa ada yang bisa diefesienkan, bisa segaris dengan semangat itu dan alokasi lebih besar untuk kesehatan dan pengurangan kemiskinan," demikian Presiden.(*)

P008/S019

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011