Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersiap menjadi tuan rumah Kongres Halal Internasional 2022 diikuti sekitar 50 negara di dunia.

Kongres halal Internasional 2022 yang dijadwalkan di Bangka Belitung kata Sekretaris Umum MUI Bangka Belitung, Ahmad Lutfi di Sungailiat, Kamis, untuk mempromosikan provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai tujuan wisata halal.

Dia mengatakan, dalam Kongres Halal Internasional 2022, sekitar 50 negara di dunia akan diundang, agenda internasional itu sudah dikenalkan di seluruh daerah di Bangka Belitung guna mendapat dukungan pemerintah daerah.

Dari 50 negara yang diundangnya tersebut diharapkan akan kembali lagi ke Bangka Belitung bersama dengan warga negaranya menjadi wisatawan.

"Wisata halal lebih ditekankan pada wisata yang ramah dengan cara seorang muslim seperti contoh ketersediaan sarana bersuci di tempat objek wisata termasuk juga ketersediaan kuliner halal," jelasnya.

Dia menjelaskan wisata halal berbeda dengan islamisasi pariwisata, kalau wisata halal hanya memisahkan jenis barang yang diharamkan agama seperti perhotelan diperbolehkan menyediakan minuman beralkohol tetapi harus dipisahkan, sedangkan islamisasi pariwisata semuanya harus bernuansa Islami.

Tercatat sampai dengan saat ini kata dia, sudah terdata 10 hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memang bersertifikat halal dan diharapkan hotel lainnya juga melakukan hal yang sama.

Total sertifikat halal yang sudah diterbitkan MUI Bangka Belitung, sudah mencapai 2.000 sertifikat di semua jenis usaha masyarakat terutama kuliner dari pelaku UMKM.

"Penerbitan sertifikat halal mendapat dukungan penuh dari pemerintah Provinsi Bangka Belitung bahkan memberikan subsidi masyarakat dalam pembuatan sertifikat halal," jelasnya.

Baca juga: LPPOM MUI: Babel tuan rumah Kongres Halal Internasional 2022

Baca juga: MUI deklarasikan sembilan hasil KUII ke-VII Bangka Belitung

Baca juga: Pemprov Babel - MUI bentuk kampung pangan halal

Pewarta: Kasmono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021