Palembang (ANTARA News) - Dewan Pers menggelar Sosialisasi Standar Kompetensi Wartawan untuk para pimpinan media massa dan pengelola media di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis.

Sosialisasi antara lain menghadirkan tiga anggota Dewan Pers yaitu Agus Sudibyo yang menyampaikan topik "Latar Belakang Standar Kompetensi Wartawan", ABG Satria Naradha dengan topik "Bagaimana Standar Kompetensi Wartawan Dilaksanakan", dan Wina Armada Sukardi menyampaikan topik "Isi Standar Kompetensi Wartawan".

Kegiatan itu bagian tugas Dewan Pers yang sebelumnya telah memfasilitasi organisasi-organisasi pers untuk menyusun Standar Kompetensi Wartawan. Standar kompetensi itu selama ini ditunggu-tunggu bukan saja oleh masyarakat pers, tapi juga masyarakat umum.

Standar Kompetensi Wartawan telah disahkan oleh Dewan Pers dan diratifikasi oleh perusahaan pers pada Hari Pers Nasional 2010 di Palembang.

Masing-masing pimpinan media massa di Palembang diminta membawa serta seorang stafnya yang berkompeten untuk dapat mengikuti sosialisasi tersebut.

Beberapa pimpinan media massa dan wartawan senior di Palembang menyatakan standar kompetensi wartawan itu semestinya dapat segera diterapkan untuk menjamin profesi wartawan tidak secara mudah dimasuki sembarang orang.

Selain itu, menjamin pelaksanaan kepatuhan kepada kode etik dan profesionalisme wartawan.

Standar kompetensi wartawan itu menjadi pijakan para pengelola media dalam mempekerjakan wartawan yang benar-benar berkompeten.

Publik juga diharapkan dapat mengetahui dan menilai kompetensi seorang wartawan sehingga dapat dengan mudah membedakan wartawan yang profesional maupun bukan.

Publik secara tegas juga dapat menyikapi keberadaan wartawan tanpa surat kabar atau wartawan gadungan serta mereka yang mengaku berprofesi wartawan namun tidak menjalankan tugas sebagaimanya mestinya.

Di Sumsel terutama di Palembang terdapat belasan media cetak mingguan, puluhan surat kabar harian, termasuk beredar di kabupaten dan kota di daerah itu.

Sejumlah televisi swasta maupun radio swasta dan radio komunitas juga berkembang di daerah itu. (B014/M029/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011