Jumlah SDM iptek di dalam negeri yang semakin besar akan mendorong aktivitas riset di dalam negeri, baik di kampus, berbagai lembaga riset maupun di BRIN

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan aktivitas riset untuk menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang lebih baik dengan lebih banyak SDM unggul.

"Kami berharap kita akan bisa terus memperkuat tidak hanya SDM, tapi juga aktivitas risetnya karena khususnya pengembangan SDM di level S2 apalagi S3 itu adalah yang basisnya pasti aktivitas riset," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam Simposium RISET-Pro 2021 dalam jaringan di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan jumlah SDM iptek di dalam negeri yang semakin besar akan mendorong aktivitas riset di dalam negeri, baik di kampus, berbagai lembaga riset maupun di BRIN.

BRIN sudah menyiapkan berbagai skema terkait pembangunan kapasitas SDM yang difokuskan terutama pada mahasiswa S1, S2, dan S3 baik dalam bentuk sinergi dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), aktivitas riset di berbagai pusat riset di BRIN maupun jalur kewirausahaan berbasis teknologi yang dilakukan di berbagai kawasan sains dan teknologi yang dikelola BRIN.

Pengembangan SDM, katanya, dapat dilakukan bersamaan dengan peningkatan aktivitas riset melalui pendidikan S2 dan S3 berbasis riset yang bermitra dengan seluruh perguruan tinggi berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) dan beberapa mitra universitas di luar negeri.

Pihaknya berharap semua generasi muda Indonesia yang telah didik dan yang sebagian besar dibiayai negara termasuk dari skema Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan pendidikan, serta diaspora memiliki pilihan jika berkarir di Indonesia.

"Kita justru menginginkan mereka semua itu kembali dan bekerja keras berjuang di negara kita untuk membantu meningkatkan tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas riset yang bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kita ke depan," katanya.

Untuk itu, BRIN menyiapkan berbagai infrastruktur riset dan remunerasi yang cukup memadai untuk dapat menarik tidak hanya para lulusan terbaik Indonesia untuk lulusan S2 dan S3 berbasis riset tapi juga para diaspora untuk kembali bekerja dan berkontribusi di Tanah Air.

Ia mengatakan mungkin tidak semua lulusan S1, S2, S3 tersebut menjadi periset atau akademisi, tapi sebagian dari mereka diharapkan bisa menciptakan perusahaan rintisan atau menjadi wirausaha masa depan yang berbasis teknologi dengan mengaplikasikan dan memanfaatkan ilmu dan pengetahuan yang mereka miliki tentang teknologi terkini.

Di samping itu, BRIN menyiapkan skema profesor tamu (visiting professorship) untuk mendukung terciptanya ekosistem riset dan inovasi yang jauh lebih baik dengan SDM yang sangat memadai.

BRIN juga sedang mengembangkan berbagai jenis hibah spesifik yang tidak dialokasikan dari LPDP, dan rencananya peluncuran hibah itu dimulai pada 2022.

Sedangkan dana riset yang berasal dari imbal hasil pemanfaatan dana abadi yang dikelola LPDP memang akan difokuskan untuk hibah-hibah yang bersifat kompetisi murni bukan afirmasi, demikian Laksana Tri Handoko.


Baca juga: BRIN: RISET-Pro kembangkan SDM iptek unggul menuju Indonesia Emas 2045

Baca juga: BRIN ciptakan lebih banyak SDM unggul bidang riset dan inovasi

Baca juga: BRIN tambah SDM periset andal dan berstandar global

Baca juga: BRIN dukung pembentukan SDM berkualitas untuk Indonesia unggul

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021