Masyarakat kami ungsikan ke hunian sementara di Kota Lewoleba agar aman dari ancaman banjir lahar dingin.
Kupang (ANTARA) - Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur, Thomas Ola Langodai mengatakan ratusan warga dari Desa Lamawolo dan Desa Waimatan telah diungsikan untuk mengantisipasi bencana banjir lahar dingin dari lereng Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat kami ungsikan ke hunian sementara di Kota Lewoleba agar aman dari ancaman banjir lahar dingin," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.
Bupati Thomas Ola menjelaskan banjir lahar dingin dari lereng Gunung Ile Lewotolok pada Jumat (12/11) lalu tidak menimbulkan korban jiwa namun mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan yang cukup parah.
Baca juga: Warga di kaki gunung Ili Lewotolok diimbau waspadai lahar dingin
Setidaknya ada empat ruas jalan yang rusak yaitu antara Desa Lamagute dengan Desa Napasabok, Desa Jontona dengan Desa Lamawolo, Desa Aulesa dan di Desa Amakaka.
"Kondisi akses jalan di empat titik ini tertutup dan rusak parah akibat material yang dibawa banjir lahar dingin," katanya.
Ia menjelaskan berdasarkan informasi dari tim pemantau Gunung Ile Lewotolok, banjir lahar dingin berpotensi terjadi lagi ketika terjadi hujan. Oleh sebab itu masyarakat di wilayah rawan diungsikan sementara ke tempat yang aman di Kota Lewoleba.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan 35 kali guguran lava pijar pada Senin pagi
Thomas Ola mengimbau masyarakatnya terutama di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar tetap waspada terhadap ancaman bencana banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Instansi terkait serta camat juga kami minta tetap siaga di tempat agar jika sewaktu-waktu harus ada mobilisasi warga maka segera dilakukan," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021