jika ada kemauan yang keras, pasti ada jalan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam satu kesempatan mengakui sektor ekonomi kreatif dan pariwisata sangat terdampak karena adanya pandemi COVID-19.

Saat berbicara pada International Conference on Islamic Economic and Financial Inclusion ke-5 (ICIEFI) -- yang merupakan bagian dari acara International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) -- pada 25 Agustus 2021, menurut Sandiaga dibalik kerugian triliunan rupiah yang dialami Indonesia, dan juga negara lain di dunia, pandemi seharusnya bukan menjadi halangan.

"Justru bisa menjadi tantangan bersama dan beradaptasi di dalamnya," katanya.

Selain protokol kesehatan (prokes) menjadi satu aspek wajib, dan hal itu sekaligus menjadi salah satu cara untuk mendongkrak ekonomi kreatif supaya lebih baik, upaya saling menguatkan perlu dibangun.

Hal itu menjadi krusial karena ekonomi digital dan kerja kerja kreatif lainnya di Indonesia tetap bisa tumbuh di tengah pandemi, yaitu dengan menjalankan tiga pilar yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Karena itu, kolaborasi harus dilanjutkan kolaborasi, baik dari pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan masyarakat pada umumnya sehingga memperkuat ekonomi kreatif dan pariwisata bahkan pasca-pandemi nanti.

Dalam kaitan itu, Lensa Community menggagas lokakarya virtual fotografi bertajuk World-Class Short Recipe, yang diselenggarakan pada Minggu (14/11).

Terbatasnya ruang gerak dan mobilitas selama pandemi tidak membuat pelaku seni berhenti berkreasi dan mengeksplorasi diri.

Diikuti lebih dari 500 pegiat seni foto dari berbagai penjuru Indonesia, kegiatan ini merupakan episode keempat "Lensa Academy 2021" yang digagas oleh Lensa Community guna memacu kreativitas para pecinta seni audio-visual dan melahirkan tren serta ide-ide baru.

Sepanjang 2021, Lensa Community telah menyelenggarakan rangkaian Lensa Academy 2021 secara daring dengan menghadirkan berbagai narasumber papan atas di dunia seni audio-visual Tanah Air.

Perwakilan Lensa Community, Sigit Diopsaputra selaku penyelenggara Lensa Academy menjelaskan pada episode pertama akhir Februari lalu, kegiatan menghadirkan content creator Chandra Liow, yang berbagi rahasia dalam menghasilkan karya-karya out of the box sehingga dapat menuai prestasi.

Lalu, di episode kedua pada Juli lalu, giliran sineas senior Dimas Djay yang menjadi narasumber dalam lokakarya bertajuk Cooking Ideas Before Action.

Sedangkan episode ketiga pada pertengahan September lalu, diundang Bill Satya, yang berbagi ilmu tentang fotografi jalanan dalam Become Street Specialist.

Baca juga: JIPFest edisi kedua resmi dibuka hari ini di Kota Tua Jakarta
Baca juga: Vespagraphy "Road To Belitung" sambil berbagi ilmu fotografi traveling

Fashion Photographer

Kemudian, pada eposide keempat yang menjadi kegiatan pamungkas 2021 ini, pada pada Minggu (14/11), Lensa Academy menghadirkan fashion photographer kelas dunia Nicoline Patricia.

Dara kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini berbagi ilmu dan pengalaman seputar seluk beluk dunia fashion photography di panggung internasional.

Menurut Diop, panggilan karib Sigit Diopsaputra, pemilihan tema dan jajaran narasumber yang merupakan pelaku seni kelas wahid di Tanah Air tidak lepas dari komitmen Lensa Community yang ingin memberikan inspirasi dan ide-ide kreatif baru bagi para pelaku seni audio visual di Indonesia.

Melalui Lensa Academy, Diop ingin menggali lebih banyak talenta dan potensi para pecinta visual yang ada di seluruh negeri dengan cara berbagi pengalaman dan menimba ilmu dari para narasumber yang merupakan expertise yang sangat profesional di bidangnya.

Begitu pula dengan kehadiran Nicoline Patricia sebagai narasumber dalam episode pamungkas Lensa Academy tahun ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih utuh tentang industri fashion photography dunia.

Terlebih lagi, Nicoline, yang merupakan mantan model, termasuk salah satu fotografer mentereng di kelasnya.

Ia pernah mengukir karier sebagai fotografer yang mengadakan pemotretan dengan bintang kelas dunia, Liv Tyler.

Diop ingin memberikan sentuhan baru dengan menghadirkan narasumber kelas dunia seperti Nicoline Patricia agar memberikan inspirasi dan wawasan yang lebih luas bagi para penggemar visualgrafi, terutama fotografi untuk memperdalam berbagai teknik dalam seni fashion photography.

Dengan begitu, mereka dapat menghasilkan karya yang semakin baik, kreatif dan unik.

Dalam World-Class Short Recipe itu, Nicoline membagi pelatihan menjadi dua sesi.

Pada sesi pertama, dara yang mengawali kariernya di Belanda ini menguraikan seluk beluk fashion photography kepada para peserta.

Di sesi kedua, ia memberikan gambaran lebih utuh dengan menggelar
Live On-Set", yakni praktik langsung pemotretan fashion photography bersama para model.

Menurut Nicoline, Lensa Community menjadi salah satu motor penggerak bagi para pecinta fotografi agar terus berusaha menghasilkan karya yang terbaik.

Melalui workshop Lensa Academy, ia juga optimistis talenta-talenta fotografi di Indonesia semakin tergugah untuk membuat karya yang lebih kreatif.

Ia mengakui dunia fotografi itu sangat luas dan sampai saat ini masih terus belajar dalam bidang fotografi karena akan selalu ada ilmu baru.

Apresiasi disampaikannya kepada Lensa Community yang membuat program yang menarik ini.

Lewat lokakarya, peserta, khususnya para fotografer mempunyai wadah untuk proses bertumbuh dan berpikir kreatif.

Mendengar insight fotografer lain juga merupakan pembelajaran berharga bagi semua.

Baca juga: Sejumlah fotografer beri kiat memotret untuk konservasi alam
Baca juga: Lima kiat edit foto dengan "preset" agar lebih ciamik

Bagi pengalaman

Dalam sesi episode empat , Nicoline membagikan pengalaman dan perjuangannya menggeluti bidang fashion photography.

Menurut perempuan yang sempat tinggal dan belajar fashion di Belanda ini, semua teknik fotografi dapat dipelajari secara autodidak.

Yang terpenting bagi seorang fotografer adalah tekad dan kemauan yang tidak terhenti oleh hambatan sebesar apapun.

Banyak fotografer yang ikut lokakarya karena ingin tahu fotografi secara teknis.

Menurut Nicoline, semua pelajaran itu bisa didapat dari sumber manapun. Yang utama adalah rasa ingin tahu yang besar dan kemauan yang tidak tergoyahkan. "Jika ada kemauan yang keras, pasti ada jalan," katanya.

Pondasi yang tidak kalah penting dalam industri visual ini adalah tim kerja dan membangun kepercayaan terhadap orang lain dalam tim.

Tidak hanya lokakarya, Lensa Academy juga menantang para peserta mengikuti Lensa Challenge dengan tema #SimplicityRedefined.

Nicoline menantang para peserta untuk kembali ke dasar ilmu fotografi yaitu fofografer, model dan lighting.

Tanpa properti tambahan, peserta dituntut untuk menghasilkan karya foto yang bercerita dengan teknik yang mumpuni.

Hasil karya para peserta yang mengikuti tantangan ini akan diumumkan secara langsung di Instagram @lensacommunity pada 28 November 2021.

Para pemenang yang berhasil terpilih akan mendapatkan total hadiah senilai Rp9,5 juta.

Jadi, di kala pandemi, proses berkreasi tidak ada hambatan, semua bisa berjalan meski secara daring, dan menghasilkan pengetahuan dan hasil positif.

Baca juga: 120 foto PON koleksi ANTARA tersaji di Monumen Pers Solo

Baca juga: Tiga fotografer berbagi tips memotret sepeda motor

Baca juga: Kisah di balik foto pedagang Semarang yang diunggah di Instagram Apple

Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021