Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelang mengatakan bahwa pihaknya belum memutuskan soal keberadaan Liga Primer Indonesia (LPI).
"Kami belum memutuskan soal keberadaan LPI. Memang ada dua pilihan yakni pertama menyerahkan kendali LPI ke tangan PSSI, dan pilihan kedua adalah menghentikannya," kata mantan ketua umum PSSI itu di Jakarta, Rabu.
Agum menjelaskan bahwa beberapa tugas Komite Normalisasi adalah menyelenggarakan pemilihan yang berdasarkan aturan pemilihan FIFA dan Statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011.
Selain itu, untuk membawa liga di luar PSSI berada dalam kendali PSSI dan juga untuk menjalankan kegiatan sehari-hari PSSI dalam semangat rekonsiliasi bagi kebaikan sepak bola Indonesia.
"Soal LPI ini, kami perlu mendengan masukan dari semua pihak," katanya usai menggelar rapat perdana di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta.
Namun dalam rapat ini, Agum beserta tujuh anggotanya belum bisa memutuskan nasib LPI.
"Kami akan berbicara dulu dengan pihak terkait. Hal ini agar dapat diperoleh hasil paling bijak, dan meminimalisir dampak negatifnya," kata mantan Ketua KONI ini.
Komite Normalisasi ini akan mengundang penggagas LPI dan Badan Liga Indonesia (BLI), dan pihak LPI sendiri, serta elemen sepak bola lainnya.
Soal kegiatan kesekretariatan PSSI, Agum berharap masih bisa tetap berjalan dan tidak berhenti begitu saja. Agum juga akan berkomunikasi dengan pengelola SUGBK untuk tidak melakukan penyegelan.
Agum memimpin Komite Normalisasi ini dengan didampingi tujuh anggota yakni Joko Driyono, Siti Nurzanah , Sukawi Sutarip, Hadi Rudiatmo, Samsul Ashar, Satim Sofyan, dan Dityo Pramono.
Komite sudah menetapkan Kongres Pemilihan Ketua, Wakil Ketua dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 20 Mei 2011 namun belum menetapkan lokasi kongres tersebut.(*)
(T.T009/I015)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011