Madiun (ANTARA News) - Menjelang perayaan tahun baru Imlek, Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong di jalan Cokroaminoto, Kota Madiun, Jawa Timur, diserbu para pengemis yang ingin mendapatkan "angpao".
Suyati (49), pengemis asal Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, mengaku, sudah sejak pagi dirinya beserta delapan orang pengemis lainnya mendekati kelenteng untuk mememperoleh uang dari jemaat yang melakukan persembahyangan merayakan Imlek.
Ia mengatakan, banyaknya pemberi angpao pada hari imlek, membuatnya rela meninggalkan keluarga di rumah untuk menjadi pengemis.
"Lumayan rezeki sekali setahun. Makanya saya rela jauh-jauh datang kemari, bahkan saya akan bermalam di sekitar kelenteng, agar besok pagi bisa dapat tempat di depan untuk berebut angpao," kata ibu lima anak ini.
Meski harus bersaing dengan pengemis lainnya, saat perayaan imlek tahun-tahun lalu, Suyati bisa mengumpulkan uang antara Rp50 ribu hingga Rp80 ribu.
Jumlah tersebut dirasa cukup banyak dibanding harus menjadi buruh tani ladang tebu di desanya yang merupakan pekerjaannya dahulu, yakni sebesar Rp25 ribu/perhari.
Rencananya, uang hasil mengemis tersebut, akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Sebentar lagi anak saya harus kembali ke sekolah setelah liburan ini berakhir. Dari hasil mengemis ini saya rasa dapat sedikit membantu anak saya untuk membeli keperluan sekolah," katanya menambahkan.
Meski demikian ia berharap agar anaknya kelak tidak bernasib seperti dirinya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009