Hong Kong (ANTARA) - Dolar melayang di bawah tertinggi 16 bulan di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, setelah melemah terhadap pound dan yen semalam karena mata uang AS mengambil jeda sementara para pedagang mempertimbangkan apakah lonjakan baru-baru ini mulai kehabisan tenaga.
Sterling berada di 1,3491 dolar, tertinggi satu minggu terhadap dolar setelah melonjak 0,5 persen pada Rabu (17/11/2021) setelah lonjakan inflasi Inggris Oktober menumpuk tekanan pada bank sentral Inggris (BoE) untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan depan.
Terhadap mata uang Jepang, pada 114,18 yen, dolar masih dekat dari level tertinggi 4,5 tahun pada Rabu (17/11/2021) di 114,97, dan euro berada di 1,1316 dolar, mendekam di dekat level terendah 16-bulan dengan pasar memperkirakan zona euro di belakang antrian kenaikan suku bunga bank sentral.
Data penjualan ritel AS yang kuat awal pekan ini menambahkan bahan bakar ke reli dolar baru-baru ini, yang dimulai pekan lalu setelah angka inflasi AS yang kuat mendukung spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sekitar pertengahan tahun depan.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama rivalnya, telah naik dari 93,872 pada 9 November, sehari sebelum data inflasi menjadi 96,226 pada Rabu (17/11/2021), tertinggi sejak pertengahan Juli 2020 dan terakhir di 95,798.
Namun, “keberlanjutan kekuatan dolar saat ini di luar beberapa bulan ke depan terlihat jauh dari pasti,” kata Luc Luyet, Ahli Strategi Valas di Pictet Wealth Management.
"Ekspektasi pasar Fed mulai menjadi sangat hawkish, menunjukkan penarik terbatas untuk dolar AS ke depan dari faktor itu."
"Selanjutnya, prospek pertumbuhan ekonomi dapat berubah lebih mendukung euro karena perlambatan terburuk aktivitas ekonomi China sebagian besar terlihat di belakang kita, sedangkan biaya impor energi dan Covid mungkin terbukti lebih sedikit menjadi masalah setelah musim dingin."
Namun, yang lain melihat penurunan dolar sebagai kesempatan untuk membeli.
"Penurunan sulit didapat akhir-akhir ini, tetapi apa pun ke level terendah 95-an terlihat seperti peluang beli,” kata analis di Westpac dalam sebuah catatan.
Di tempat lain, mata uang komoditas dirugikan oleh harga minyak, yang merosot ke posisi terendah enam minggu.
Dolar Kanada berada di 1,2608 per dolar AS, mendekati level terendah enam minggu yang dicapai sehari sebelumnya. Pasar memperkirakan bank sentral Kanada mulai menaikkan suku bunga awal tahun depan.
Dolar Australia berada di 0,7263 dolar AS, juga pada level terendah enam minggu.
Bitcoin sedikit berubah di sekitar 60.500 dolar AS.
Baca juga: Wall Street berakhir lebih rendah, pengecer memicu ketakutan inflasi
Baca juga: Emas melonjak 16,1 dolar, kekhawatiran inflasi angkat daya tarik
Baca juga: Minyak merosot ke terendah 6 minggu, kekhawatiran pasokan bangkit lagi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021