Program ini bekerja sama dengan warung-warung yang sering menjadi rujukan para supir di enam titik yang tersebar di empat kota di Jawa Timur yaitu Malang, Lumajang, Tuban, dan Bojonegoro.
CFO AGROS Harmawan Sulistyo dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, menjelaskan kegiatan sosialisasi di warung kerabat ini mencakup penerapan aplikasi dari AGROS dan manfaatnya bagi kerabat supir.
"Terutama adalah kemudahan dan fleksibilitas bagi kerabat driver untuk memilih proyek pengantaran serta menentukan besaran pendapatan yang ingin dicapai," jelas Harmawan.
Ia menyakini penerapan aplikasi tersebut dapat menjadi solusi atas problem kesejahteraan supir yang selama ini sering terjadi.
Selain menyosialisasikan aplikasi kepada para driver yang mampir, warung kerabat juga dijadikan sebagai lokasi checkpoint bagi pihak-pihak yang tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang AGROS.
Untuk itu, Harmawan mengharapkan nantinya akan ada lebih banyak lagi pemilik warung yang bisa menjadikan warungnya sebagai warung kerabat dan terlibat dalam program ini.
"Ke depannya, AGROS ingin ada lebih banyak lagi lokasi checkpoint Warung Kerabat agar semakin banyak juga kerabat yang bisa merasakan manfaatnya," kata Harmawan.
Melalui program Warung Kerabat, terhitung sudah ada 350 orang yang bergabung menjadi kerabat driver AGROS. Tidak hanya itu, tercatat juga 100 kerabat transporter baru yang mendaftar di lokasi checkpoint Warung Kerabat.
Selain driver truk-truk logistik yang menjadi target utamanya, Warung Kerabat juga banyak didatangi oleh pemilik armada transportasi logistik yang tertarik dengan benefit yang ditawarkan AGROS.
Baca juga: Pengusaha manfaatkan teknologi optimalkan layanan jasa logistik
Baca juga: Peluang dan tantangan untuk penyedia jasa logistik saat pandemi
Baca juga: Perusahaan logistik optimis subsidi ongkir dongkrak trafik pengiriman
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021