JICWELS akan bertanggung jawab secara penuh"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan tidak ada TKI yang menjadi korban gempa dan tsunami di Jepang beberapa waktu lalu.

"Dari hasil pantauan, sementara sampai saat ini belum didapat informasi adanya korban TKI maupun peserta program magang," kata Muhaimin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di gedung DPR, Jakarta, Rabu.

Kemenakertrans dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) terus memantau kondisi TKI melalui The Japan International Corporation of Welfare Services (JICWELS), lembaga penerima perawat dan "caregiver" di Jepang dan Atase Tenaga Kerja Jepang di Jakarta.

Muhaimin juga menjamin bahwa pemerintah Jepang dan perusahaan penerima TKI di sana siapbertanggungjawab jika ada korban.

"Apabila terdapat TKI khususnya perawat dan "caregiver" jadi korban maka JICWELS akan bertanggung jawab secara penuh, sedangkan bagi korban peserta magang maka lembaga penerima seperti IMM (International Manpower Development of Medium and Small Enterprises) yang akan bertanggungjawab," paparnya.

Pemerintah juga akan bertanggungjawab kepada TKI yang diberangkatkan diluar skema IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) apabila ada yang menjadi korban diantara mereka.

Kemenakertrans telah membuka Crisis Center dan menyediakan nomor "hotline" di 081574477760, 08161642613, 08158851981 dan menyediakan informasi di laman www.pemagangan.com.

Berkaitan dengan kebocoran reaktor nuklir, Kemenakertrans telah menginstruksikanlembaga pengirim TKI untuk menginformasikan keberadaan peserta di zona bahayaradiasi.

"Bila radius zona berbahaya diperluas maka peserta akan dipindahkan ke perusahaan yang berada dalam radius aman," kata Muhaimin.(*)


A043/A011

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011