Kami optimistis rupiah masih dapat bergerak naik, karena pelaku pasar khususnya asing akan kembali bermain di pasar melakukan pembelian

Jakarta (ANTARA News)- Kegiatan perdagangan di pasar uang spot antarbank antara rupiah dengan dolar AS Rabu pagi melesu, karena para pelaku pasar belum masuk pasar, mereka menunggu data ekonomi AS yang baru, meski inflasi di dalam negeri deflasi.

Pergerakan pasar yang melesu mengakibatkan rupiah masih berada pada level seperti sebelumnya Rp8.660 per dolar, kata Analis bidang valuta asing Irfan Kurniawan di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, rupiah saat ini masih bertahan, namun peluangnya untuk menguat masih cukup besar, apalagi investor global sangat tertarik untu lebih aktif bermain di pasar uang Indonesia.

"Kami optimis rupiah masih dapat bergerak naik, karena pelaku pasar khususnya asing akan kembali bermain di pasar melakukan pembelian," katanya.

Rupiah, lanjut dia diperkirakan akan dapat mendekati angka Rp8.500 per dolar yang didukung oleh aktifnya pelaku asing melakukan pembelian saham dalam jumlah besar.

Pelaku asing menilai pasar saham Indonesia masih prospektif untuk meraih keuntungan yang lebih besar, ujarnya.

Menurut dia, investor global masih terus bermain di pasar uang Indonesia, karena pasar di kawasan Eropa dan Amerika Serikat masih belum menentu.

Ekonomi Amerika Serikat memang mulai tumbuh yang didukung pula oleh Federal Reserve (Bank Sentral AS) yang akan mengakhiri tingkat suku bunga rendah, ucapnya.
(*)


Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011