Sebagian besar alat pendukung yang terdapat di TOSS Center 'Gema Santi' umumnya berasal dari CSR bantuan pihak swasta

Klungkung (ANTARA) - Tim Prakarsa Infrastruktur Hijau (Green Infrastructure Initiative/GII) mempelajari penanganan/pengolahan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Rabu.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mendampingi Tim GII selama kunjungan lapangan secara langsung tersebut.

Bupati Suwirta menyampaikan Inovasi Tempat Olah Sampah Sendiri (TOSS) "Gema Santi" di daerah itu tidak hanya digunakan sebagai penanganan sampah, melainkan melalui hasil olahan sampah dari inovasi TOSS Gema Santi juga dapat membantu masyarakat dalam menyediakan pupuk organik dan bibit tanaman serta dapat digunakan untuk bahan bakar memasak.

Baca juga: Kementerian PPN/Bappenas apresiasi TOSS Center Karangdadi-Klungkung

Dalam menangani sampah di Kabupaten Klungkung, Bupati Suwirta juga menciptakan inovasi 100 persen TOSS Desa. Suwirta juga mengubah penggunaan Dana Alokasi Desa untuk menangani kemiskinan dan permasalahan sampah di desa masing-masing.

"Sebagian besar alat pendukung yang terdapat di TOSS Center 'Gema Santi' umumnya berasal dari CSR bantuan pihak swasta," katanya.

Sementara itu, Ketua Rombongan Tim GII Prof. Ir. J.W. Saputro, M.Sc, M.BA, Ph.D menyampaikan tujuan kunjungan ke TOSS Gema Santi adalah dalam rangka persiapan program GII yang merupakan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jerman.

Baca juga: Anggota DPD janji perjuangkan peralatan olah sampah di Klungkung-Bali

Terkait kerja sama itu, Provinsi Bali menjadi salah satu provinsi yang ikut terlibat di dalamnya. Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah sektor penanganan sampah.

"Kami ingin belajar dan melihat secara langsung penanganan sampah yang sudah dilakukan di Kabupaten Klungkung," ujarnya.

Menurut dia, penanganan sampah di Kabupaten Klungkung sangat mengesankan, karena komitmen kepala daerah beserta jajarannya dalam menangani masalah sampah terlihat jelas dari memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dan kesungguhan hati dan bentuk keseriusan.

Baca juga: Program TOSS Klungkung dilirik anak usaha PT PLN

"Saya pikir ini sangat baik untuk bisa dicontoh di tempat-tempat lain di Indonesia. TOSS Gema Santi merupakan inovasi yang sangat inspirasional, suatu inovasi yang dapat dicontoh," katanya.

Turut hadir dalam kegiatan kunjungan tersebut, delegasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Dr. Nur Hygiawati Rahayu, ST, MSc, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Ketut Suadnyana.

Baca juga: Kendari akan menutup tempat penampungan sampah di pinggir jalan

Selain itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Klungkung Anak Agung Gede Lesmana, dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung Anak Agung Gede Putra Wedana serta undangan terkait lainnya.

Sebelumnya pada Senin (15/11), Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, membuka Pelatihan Tata Kelola, Bisnis dan Pemasaran, Digitalisasi Destinasi Pariwisata, dengan Konsep Gema Santi.

"Kelola destinasi pariwisata dengan konsep Gema Santi, menggali potensi dan masalah. Potensi kita garap, masalah kita pecahkan. Peran media sosial berbasis digitalisasi sangat membantu dalam mempromosikan daya tarik wisata dan produk usaha penunjang sektor pariwisat," ujar Bupati Suwirta.

Baca juga: DLHK Tangerang angkut tumpukan sampah di Kali Prancis

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021