Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menyebutkan, obligasi negara atau surat utang negara (SUN) yang dilelang adalah seri SPN20110706 (penerbitan baru), SPN20120406 (penerbitan baru), FR0053 (penerbitan kembali), FR0056 (penerbitan kembali), dan FR0054 (penerbitan kembali).
Pemerintah melelang lima seri SUN itu melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).
Rincian jumlah Rp7 triliun terdiri dari SPN20110706 sebesar Rp2,0 triliun dengan "yield/price" rata-rata tertimbang 5,02 persen, akan jatuh tempo 6 Juli 2011. SPN20120406 sebesar Rp0,95 triliun dengan "yield/price" rata-rata tertimbang 6,07 persen akan jatuh tempo 6 April 2012.
FR0053 sebesar Rp1,35 triliun dengan "yield/price` rata-rata tertimbang 7,73 persen, tingkat kupon 8,25 persen dan akan jatuh tempo 15 Juli 2021.
FR0056 sebesar Rp2,70 triliun dengan yield/price rata-rata tertimbang sebesar 8,58 persen, tingkat kupon 8,38 persen, dan jatuh tempo 15 September 2026. Sementara itu untuk FR0054 tidak ada yang dimenangkan meski penawaran dari peserta lelang mencapai Rp4,66 triliun dengan yield/price tertinggi yang masuk sebesar 9,5 persen dan terendah 9,09 persen.
Penawaran dari peserta lelang untuk SPN20110706 sebesar Rp5,43 triliun dengan yield/price tertinggi masuk sebesar 7,25 persen dan terendah 4,91 persen.
Penawaran yang masuk untuk SPN20120406 sebesar Rp4,65 triliun dengan yield/price tertinggi yang masuk sebesar 6,5 persen dan terendah 5,91 persen.
Sementara penawaran yang masuk untuk FR0053 sebesar Rp3,21 triliun dengan yield/price tertinggi masuk sebesar 7,91 persen dan terendah 7,69 persen.
Sedangkan penawaran yang masuk untuk FR0056 sebesar Rp8,09 triliun dengan yield/price tertinggi sebesar 8,91 persen dan terendah 8,50 persen.
(A039/S025/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011