Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Dispar Kepri) akan memanfaatkan sejumlah mercusuar di wilayah itu sebagai objek wisata baru.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Rabu mengatakan pihaknya mengusulkan sembilan lokasi mercusuar ke distrik navigasi selaku pengelola mercusuar tersebut untuk dikembangkan menjadi objek wisata baru di Kepri.

“Untuk tahap awal sebagai proyek percontohan akan dimulai untuk survei lokasi mercusuar di Nongsa dan Pulau Putri, Batam. Mercusuarnya dibuat pada zaman Belanda, sampai saat ini masih bagus,” katanya.

Buralimar melanjutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mulai membahas aspek legalitas, status lahan dan potensi pengembangan situs mercusuar itu.

Kemudian, kata dia, pemahaman dan pengaturan pelaku usaha, masyarakat, kelompok eksisting dan koordinasi dengan penjaga suar di lapangan.

Selain mercusuar di Pulau Putri, Dispar Kepri juga telah mendata sejumlah mercusuar yang ada di kabupaten dan kota lainnya di Kepri, yang berpotensi digarap menjadi objek wisata, seperti Pulau Karas di Kota Batam, Pulau Terkulai di Kota Tanjungpinang, Tanjung Berakit di Kabupaten Bintan dan Pulau Berhala di Kabupaten Lingga.

Beberapa mercusuar itu, menurut dia, dibangun sekitar Tahun 1886 atau sewaktu Belanda masih menjajah Indonesia.

“Jadi selain ada pesona alam, (nilai) historisnya juga ada. Suatu saat akan ada festival internasional di sana, seperti jazz dan jetsky,” ujarnya.

Ia berharap wisatawan lokal dan wisatawan Nusantara tertarik mengunjungi mercusuar tersebut. "Untuk saat ini kami berharap wisatawan domestik yang banyak berkunjung ke objek wisata baru itu karena wisman dari berbagai negara belum dapat berkunjung ke Kepri," katanya.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021