Jakarta (ANTARA) - Unilever Indonesia bersama Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menginisiasi program Indonesia MIRAH (Medical Innovation and Research Award in Health) 2021 yang secara perdana digelar pada tahun ini.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan iklim penelitian bagi dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, sekaligus mendukung target transformasi kesehatan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Sebanyak 5 proposal penelitian dan 10 karya tulis ilmiah terpilih, dan berhak mendapatkan dukungan dana riset dan apresiasi, dengan total penghargaan sebesar Rp250.000.000.
Dalam acara puncak penghargaan pada Jumat (12/11), Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan kolaborasi seperti ini selaras dengan salah satu pilar layanan primer Kemenkes yakni promosi kesehatan.
"Kolaborasi dari berbagai pihak mutlak diperlukan, dalam rangka promosi kesehatan dan mempercepat pencapaian target pembagunan kesehatan di Indonesia. Tak kalah penting adalah pengendalian faktor risiko penyakit, yang tentu erat kaitannya dengan peran riset dan inovasi. Saya sangat mengapresiasi Lembaga Riset IDI dan Unilever, yang menyelenggarakan proses penghargaan Indonesia Medical Innovation Research in Health 2021," kata Menkes dalam siaran pers pada Rabu.
Baca juga: Meski pandemi, Unilever cetak keuntungan Rp1,7 triliun kuartal I 2021
Dia berharap penghargaan semacam ini akan semakin memantapkan komitmen dan tekad bangsa untuk mencapai Indonesia emas 2045, sehingga Bangsa Indonesia dapat meraih derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam kesempatan yang sama Ainul Yaqin, Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesia menyatakan Unilever telah berada di Indonesia selama hampir 88 tahun, dan terus berkomitmen untuk mendampingi serta membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
"Hal ini sejalan dengan strategi besar kami The Unilever Compass, yaitu strategi untuk menjalankan bisnis sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat. Untuk mendukung target transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan, Unilever berkolaborasi dengan Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menginisiasi program Indonesia MIRAH 2021, yang bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan iklim penelitian dan inovasi kesehatan bagi dokter di Indonesia, termasuk pencegahan dan pengendalian COVID-19," kata dia.
Riset dan inovasi merupakan bagian penting dari DNA Unilever Indonesia.
"Berbekal riset dan inovasi pulalah, rangkaian produk kebersihan dan kesehatan kami hadir, dan mendampingi masyarakat dalam menjalani hidup bersih dan sehat, salah satunya brand Lifebuoy," katanya.
Selain kehadiran rangkaian produk higenitas berkualitas, upaya edukasi dan promosi kesehatan juga konsisten dilakukan perusahaan. Di tahun lalu, Unilever juga merayakan tercapainya 100 juta anak dan keluarga Indonesia yang telah menerima edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun.
Urgensi menumbuhkan iklim penelitian juga dipertegas Dr. Daeng M. Faqih, SH., MH, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
"Saat ini, jumlah peneliti kesehatan di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal, berbagai riset dan penelitian di bidang kesehatan tentu sangatlah dibutuhkan, mengingat sebuah kebijakan akan tepat diputuskan jika didasari atas suatu penelitian. Inilah mengapa, bersama Unilever, kami berupaya untuk membangun budaya riset dan penelitian terkait kesehatan di tengah para dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, agar kelak tercipta berbagai inovasi bermanfaat, sebagai modal penting memasuki era transformasi kesehatan," katanya.
Program Indonesia MIRAH, digelar sejak Juni dengan mengusung tema "Peran Riset dan Inovasi Dokter Indonesia dalam Menyongsong Era Transformasi Kesehatan."
Sebanyak 79 proposal penelitian dan karya tulis ilmiah diajukan, dengan membahas beragam ide terkait inovasi kesehatan – mulai dari pengaruh pemberian prebiotik terhadap penderita skizofrenia, efektivitas sambiloto sebagai antiinflamasi, hingga penelitian terkait efektivitas obat kumur terhadap mutasi Virus Sars-Cov-2. demikian Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia dr. Marhaen Hardjo M. Biomed., PhD.
"Pemenang penghargaan kami pilih berdasarkan daya tarik ide, kualitas penulisan, serta dampak dari penelitian terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi berbagai proposal penelitian dan karya tulis yang telah dibuat, dan tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan dan inovasi sektor kesehatan Indonesia," kata dr. Marhaen.
Total penghargaan senilai Rp250.000.000 diberikan kepada 5 pemenang kategori proposal penelitian, dimana masing-masing pemenang akan mendapatkan dana riset sebesar Rp35.000.000. Sementara 10 pemenang karya tulis ilmiah akan mendapatkan dana apresiasi sebesar Rp7.500.000.
Baca juga: Prevalensi gigi karies bertambah saat pandemi COVID-19
Baca juga: Tiga langkah memulai "eco lifestyle" menurut Agni Pratistha
Baca juga: Gerakan #GenerasiPilahPlastik ajak masyarakat sadar memilah sampah
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021