Akibat kabut asap tebal ini, setiap pengendara, rata-rata terlihat menyalakan lampu agar kendaraan lawan dapat melihat satu sama lain.
"Kabut asap hari ke hari semakin parah sehingga jarak pandang terus berkurang. Kalau sebelumya jarak pandang masih sekitar 500-600 meter," kata warga pengendara di Dumai, Dedi.
Pria 43 tahun yang ditemui ANTARA dekat rumahnya di Jalan Ombak ini mengatakan, kabut asap tebal juga membuat dirinya terpaksa melajukan sepeda motor dengan kecepatan di bawah 60 kilometer per jam.
"Hal ini saya lakukan untuk menghindari berbagai kemungkinan yang dapat mencelakakan diri. Selain itu, saya juga memakai masker setiap berkendara agar terhindar dari ISPA (infeksi saluran pernafasan atas)," ucapnya.
Di kesempatan terpisah, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, H Basri, mengaku heran dengan pekatnya kabut asap menutupi Dumai, hal ini disebabkan pantauan satelit NOAA 18 pada Senin (4/4), di Dumai hanya terdapat satu titik api.
"Kalau tak salah di Dumai hanya ada satu titik api dari sekitar 30an yang terpantau berada di Riau. Bisa jadi asap tebal pagi ini merupakan asap kiriman dari derah lain terutama Kabupaten Rokan Hilir karena disana terdapat lebih 20 titik api," kata Basri. (FZR/M019/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011