PBB, New York (ANTARA News) - Pesawat milik misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) yang membawa 33 orang pada Senin jatuh di ibukota negara tersebut, Kinsasha, menewaskan hampir seluruh penumpang serta awak pesawat dan hanya satu orang yang dilaporkan selamat.
"Kami sekarang dapat memastikan hanya ada satu dari seluruh 33 orang dalam pesawat MONUSCO yang jatuh hari ini," demikian diumumkan wakil juru bicara Sekjen PBB, Farhan Haq, melalui pengeras suara di ruangan wartawan di Markas Besar PBB, New York, Senin.
Namun demikian belum diketahui secara rinci nama-nama dan asal negara para korban.
Pusat media PBB serta media massa melaporkan pesawat tersebut jatuh dan hancur ketika mencoba mendarat di bandar udara utama di Kinsasha, N`Djili, yang saat itu sedang berada di bawah guyuran hujan lebat.
Menurut pernyataan pers yang dikeluarkan MONUSCO, pesawat naas itu sebelumnya terbang dari kota Kisangani --yang berada di wilayah timur laut Republik Demokratik Kongo (DRC), dengan tujuan mendarat di Kinsasha.
MONUSCO berada di DRC dalam rangka menjalankan mandat Dewan Keamanan PBB, yang sejak tahun 1999 mengirimkan pasukan penjaga perdamaian dalam upaya membantu negara tersebut mengakhiri perang saudara yang sebelumnya telah berlangsung bertahun-tahun.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di DRC (MONUSCO) --sebelumnya bernama MONUC-- saat ini berkekuatan lebih dari 22.000 personil yang berasal dari puluhan negara, termasuk Indonesia.
Mandat MONUSCO akan berakhir pada 30 Juni mendatang. (TNY/A020/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011