London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (16/11), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,34 persen atau 24,89 poin, menjadi 7.326,97 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,05 persen atau 3,95 poin menjadi 7.351,86 poin pada Senin (15/11), setelah merosot 0,49 persen atau 36,27 poin menjadi 7.347,91 poin pada Jumat (12/11), dan bertambah 0,60 persen atau 44,03 poin menjadi 7.384,18 poin pada Kamis (11/11).
Darktrace, sebuah perusahaan teknologi informasi Inggris-Amerika yang mengkhususkan diri dalam pertahanan siber, mencatat kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya anjlok 4,31 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris Astrazeneca yang terpuruk 4,08 persen, serta kelompok perusahaan pertambangan logam mulia Sage Group merosot 2,70 persen.
Sementara itu, Vodafone Group, konglomerat telekomunikasi multinasional Inggris melambung 4,82 persen, menjadi peraih keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pengembang dan investasi properti komersial terbesar Inggris Land Securities Group yang melonjak 3,69 persen, serta perusahaan investasi secara langsung maupun melalui usaha patungan dalam properti komersial British Land terangkat 3,09 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021