Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Benteng Kedaulatan (BK) Danial F Lolo menilai ungkapan salah satu Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta Pardi yang menyebutkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkesan "cuci tangan" dengan segala permasalahan yang ada di Jakarta menunjukkan ketidakpekaannya sebagai "Senator" yang mewakili ibukota.
"Pardi hendaknya lebih sensitif lagi terhadap masalah-masalah yang terjadi di ibukota," kata Lolo yang juga mantan calon anggota DPD DKI dalam pesan singkatnya di Jakarta, Senin.
Lolo mengemukakan hal itu menanggapi pernyataan Pardi yang mempersoalkan kritikan Presiden SBY terhadap Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Seharusnya, kata Lolo, kritikan SBY tidak dijadikan bahan perdebatan, tetapi sebagai bahan untuk melakukan perbaikan.
Lolo menegaskan, wajar jika SBY beberapa waktu lalu menegur Fauzi Bowo agar segera menuntaskan permasalahan yang ada di Jakarta, termasuk masalah kemacetan. "Kan, SBY Presiden wajar saja jika menegur anak buahnya," ujarnya.
Menurut aktivis 98 itu, kalau SBY menegur Fauzi Bowo karena kurang maksimal dalam bekerja, itu sama saja sebagai evaluasi buat pemerintah DKI, sehingga diharapkan pemerintah DKI lebih giat lagi melaksanakan pembangunan untuk menyejahterakan masyarakatnya.
Sebelumnya diberitakan, seusai melantik pengurus Forum Pemuda Betawi (FPB) tingkat Kelurahan se- DKI di area Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (3/4), Pardi mengatakan bahwa SBY terkesan "cuci tangan" dengan permasalahan yang ada di Jakarta.
"Kalimat pepesan kosong yang dilontarkan Presiden SBY beberapa waktu lalu, terutama menyoroti pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta diyakini bukan diarahkan kepada Gubernur Fauzi Bowo. Kalimat itu sebenarnya lebih cocok untuk diri SBY sendiri," kata Pardi.
Menurut Pardi, seharusnya pemerintah pusat juga mempunyai andil dalam pembangunan di Jakarta.(*)
(R009/K004)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011