Penerapan ESG juga terbukti berdampak positif terhadap kinerja perusahaan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta sektor swasta menerapkan praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) di semua kegiatan bisnis guna membantu pemerintah mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Pemerintah tak dapat bekerja sendiri untuk mewujudkan SDGs, tetapi membutuhkan upaya kolektif dari semua pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta.

"Perusahaan harus memperkuat manajemen risikonya agar dapat bertahan di masa depan, sehingga situasi pandemi ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Akan banyak kerugian yang harus ditanggung jika prinsip ESG ini tidak diterapkan. Selain itu, penerapan ESG juga terbukti berdampak positif terhadap kinerja perusahaan," ucap Airlangga dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Komponen sosial dalam prinsip ESG adalah kunci dalam mencapai keberlanjutan sosial, lantaran kurangnya pembangunan sosial, termasuk kemiskinan, ketimpangan, dan lemahnya supremasi hukum, dapat menghambat operasi dan pertumbuhan bisnis.

Maka dari itu, ia berharap perusahaan bisa melakukan due diligence untuk mencapai keberlanjutan sosial, di mana langkah ini dapat membuka pasar baru, membantu mempertahankan dan menarik mitra bisnis, atau menjadi sumber inovasi untuk lini produk atau layanan baru.

"Pencapaian SDGs memerlukan upaya bersama dalam menjawab berbagai tantangan mulai dari lingkungan, perubahan iklim, hingga kemiskinan dan ketimpangan. Pemerintah berharap para pelaku usaha dapat mengambil bagian dalam menjawab tantangan tersebut guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata Airlangga.

Pemerintah terus berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan, sebagaimana diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, di mana pembangunan berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah satu aspek penting untuk memberikan akses pembangunan yang merata dan inklusif, serta sebagai upaya untuk menjaga lingkungan.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah mendorong pengembangan energi terbarukan melalui kebijakan mandatori B-30, pengembangan mobil listrik, serta pemanfaatan panas bumi dan tenaga surya.

Menurut Airlangga, perkebunan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan, ekowisata, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) ramah lingkungan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Pemerintah juga telah menetapkan ekonomi hijau sebagai salah satu strategi utama transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang, yang juga akan membantu Indonesia dalam mewujudkan SDGs. Terobosan baru sangat dibutuhkan untuk dapat melakukan lompatan dalam pencapaian target SDGs ini, terutama di masa pandemi," ujarnya.

Baca juga: Menko Airlangga bahas peningkatan investasi dengan Mendag Belanda
Baca juga: Airlangga: Laju pertumbuhan berbagai sektor dukung pemulihan ekonomi
Baca juga: Airlangga: 93 persen peserta Kartu Prakerja terima dana dari e-wallet

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021