Saya senang perusahaan Belanda sudah memutuskan untuk mengembangkan operasi bisnis juga investasinya di Indonesia. Misalnya Unilever Oleochemical yang akan mengembangkan portofolio bisnisnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Sumatera UtaraJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan virtual dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda Tom De Bruijn guna membahas peningkatan investasi dan perdagangan bilateral.
Menko Airlangga berpendapat, Belanda sebagai partner strategis memiliki banyak potensi perdagangan dan investasi yang masih bisa dieksplorasi lebih dalam dari kedua negara.
“Saya senang perusahaan Belanda sudah memutuskan untuk mengembangkan operasi bisnis juga investasinya di Indonesia. Misalnya Unilever Oleochemical yang akan mengembangkan portofolio bisnisnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Sumatera Utara,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Mengenai pengembangan bisnis perusahaan Belanda di Indonesia, Airlangga mendukung lebih banyak perusahaan melakukan hal yang sama. Apalagi Indonesia sudah merilis UU Cipta Kerja yang salah satu pengaturannya adalah tentang KEK di mana akan lebih banyak lagi insentif yang diberikan.
“Kami terbuka untuk kedatangan trade mission Belanda ke Indonesia untuk menaikkan kembali perdagangan dan investasi. Pemerintah memberikan insentif seperti tax holiday yang berdasarkan kepada total investasi,” ujarnya.
Secara khusus, lanjut dia, pemerintah menyarankan investasi di bidang digital seperti data center, infrastruktur digital, dan industri 4.0 dan semi-konduktor karena Indonesia punya industri bahan mentah (tembaga atau nikel) untuk semi-konduktor.
Nilai perdagangan kedua negara meningkat 26,27 persen atau sebesar 2,9 miliar dolar AS (Januari-Juli 2021) jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Terkait investasi, total investasi Belanda di Indonesia lebih dari 1,4 miliar dolar AS pada 2020 (peringkat investor ke-6).
Adapun beberapa perusahaan Belanda yang sudah mempunyai nama besar di Indonesia seperti Unilever, Lux, Frisian Flag, dan Phillips.
Di luar persoalan ekonomi, Menteri Tom mengapresiasi usaha pemerintah Indonesia yang telah berhasil menurunkan kasus COVID-19 di negara dan bahkan sudah dikategorikan masuk level Low dalam infeksi oleh WHO. Sedangkan, di Belanda saat ini sedang mengalami kenaikan kasus kembali dan sedang dalam kondisi half-lockdown.
Pertemuan bilateral tersebut juga membahas tentang rencana pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia pada 2022 dan Pemerintah Belanda menyampaikan kesiapannya untuk mendukung target-target Presidensi G20 Indonesia pada 2022.
Selanjutnya, Menko Airlangga berharap agar Belanda dapat memfasilitasi Indonesia - EU CEPA meeting, mengingat hubungan kedua negara yang sudah berlangsung sangat lama.
“Saya percaya keputusan yang cepat dari perundingan Indonesia - EU CEPA akan mengirimkan sinyal kuat ke komunitas internasional bahwa kerja sama ekonomi akan selalu dikedepankan dan membawa hasil positif bagi kepentingan ekonomi nasional, khususnya dalam masa penuh tantangan seperti saat ini,” kata Airlangga.
Baca juga: Indonesia-Belanda perkuat kerja sama terkait kapasitas petani sawit
Baca juga: Belanda masuk jajaran lima besar investor utama di Indonesia
Baca juga: Indonesia-Belanda perluas kerja sama sawit berkelanjutan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021