Trenggalek (ANTARA News) - Dua balita yang masing-masing berusia 3,5 tahun di Dusun Ngringin, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Senin pagi, tewas hampir bersamaan setelah tercebur sungai sedalam 1,5 meter dan terseret arus hingga ratusan meter.
"Salah satu korban sempat di bawa ke puskesmas untuk dilakukan bantuan pernafasan dan pemompa jantung, tapi tetap tidak tertolong," kata Kapolsek Gandusari, AKP Muryadi.
Polisi dibantu sejumlah warga telah melakukan pencarian hingga radius 1 kilometer yang akhirnya menemukan kedua balita tersebut di tempat berbeda dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Ia menjelaskan, kedua balita malang itu masing-masing diidentifikasi bernama Niswara Pudia Rarasati serta Isna. Saat kejadian, sekitar pukul 07.30 WIB, mereka diduga bermaksud mandi di saluran irigasi pertanian yang memiliki lebar kurang lebih 2,5 meter atau tidak jauh dari rumah mereka.
Tidak banyak saksi mata yang mengetahui langsung bagaimana kronologi jatuhnya kedua bocah perempuan tersebut.
Namun, menurut keterangan sejumlah warga sekitar, Niswara dan Isna sempat terlihat berada di tepian sungai tempat biasa mandi tanpa pengawalan satupun orang tuanya.
"Kami sedang di dalam rumah saat anak kami keluar ke sungai bersama Isna," kata Nurhadi, ayah Niswara.
Pria berusia 30-an tahun ini baru tahu anaknya mengalami musibah setelah mendengar ada warga yang berteriak histeris karena melihat Niswara dan Isna timbul-tenggelam terseret arus sungai Kalimelis.
Upaya penyelamatan segera dilakukan, tapi karena tubuh kedua bocah terlanjur tenggelam di tengah arus yang cukup deras, maka proses pencarian tidak berjalan mudah.
Bahkan, hingga tim SAR datang setengah jam kemudian, jenazah Isna yang tersangkut batu di dasar sungai, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian, baru ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB atau sekitar sejam setelah kejadian.
Pencarian dilanjutkan hingga radius kurang lebih satu kilometer di dam Karangsono, Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari. Hasilnya, setelah diobok-obok selama kurang lebih dua jam, tubuh Niswara akhirnya ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB di dasar saungai dam tersebut.
"Tidak ada unsur penganiayaan maupun kesengajaan dalam kejadian ini. Peristiwa ini murni kecelakaan serta akibat lemahnya pengawasan orang tua," kata Muryadi setelah melakukan otopsi.
(KR-SAS*E011/E011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011