Jakarta (ANTARA) - Jajaran pimpinan PT Ajaib Sekuritas Asia dan PT Takjub Teknologi Indonesia telah melakukan audiensi dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam rangka peningkatan keamanan siber di Indonesia.
"Kami dan Komisaris Utama Ajaib Group Andi Gani Nena Wea sudah bertemu langsung dengan Kapolri untuk membahas peningkatan keamanan siber termasuk data pengguna," kata Direktur Utama dan Co-Founder Ajaib Group, Anderson Sumarli di Jakarta, Selasa, saat memberi keterangan hasil pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (11/11).
Hadir dalam pertemuan tersebut, aantaea lain, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kadiv TIK) Polri Irjen Slamet Uliandi dan pejabat Polri lainnya.
Sebagai salah satu perusahaan teknologi yang bergerak di bidang teknologi keuangan (fintech), Ajaib akan berkolaborasi dengan Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Polri untuk memajukan teknologi siber dan juga tingkat keamanannya di Indonesia.
Menurut Anderson, bagi perusahaan teknologi keuangan, sistem keamanan pengguna dalam melakukan transaksi merupakan bagian paling penting.
"Kami ingin berbagi keahlian dan pengalaman dalam penerapan 'cyber security' seperti penerapan 'cyber hygiene', yakni membangun kebiasaan untuk menjaga keamanan data pribadi masing-masing dan melindungi diri dari tindakan kejahatan siber, sampai pengaplikasian teknologi keamanannya," kata Anderson.
Baca juga: Perbankan perlu tingkatkan keamanan di tengah serangan kejahatan siber
Baca juga: Keamanan identitas digital tingkatkan kepercayaan pada tekfin
Selama beberapa tahun terakhir, tingkat pemanfaatan teknologi informasi komunikasi semakin tinggi. Dengan meningkatnya konsumsi digital di berbagai sektor, terutama sektor keuangan, mengharuskan pemerintah, pihak keamanan serta para pelaku usaha untuk menyadari pentingnya keamanan data dan "cyber security".
Semua pihak didorong untuk menciptakan penyelenggaraan sistem elektronik yang aman, andal dan terpercaya. Selain itu untuk memajukan dan menumbuhkan ekonomi digital, para pelaku usaha dituntut untuk meningkatkan daya saing dan inovasi siber serta membangun kesadaran dan kepekaan terhadap ketahanan dan keamanan nasional dalam ruang siber.
Anderson berharap kolaborasi Polri dan Ajaib dapat terwujud dalam rangka memajukan teknologi keamanan siber di Indonesia ke depan.
Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menyebutkan sampai Desember 2020, akumulasi penyaluran pembiayaan lewat perusahaan teknologi keuangan tercatat Rp155,9 triliun yang disalurkan kepada 43.000 akun.
Baca juga: AFTECH: Keamanan siber adalah bagian dari proses
Baca juga: Tiga tipe pengguna yang mudah jadi korban penipuan siber
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021